Saatnya Serius: Kesehatan Mental Bukan Sekadar Isu Sepele

4 hours ago 4

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Minggu, April 20, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Kesehatan Mental Bukan Sekadar Isu Sepele
Ilustrasi. Diskusi terkait kesehatan mental. (Dok. Freepik/rawpixel.com)

PEWARTA.CO.ID - Selama ini, kesehatan mental sering kali tidak mendapat perhatian yang layak. Padahal, dampaknya terhadap kehidupan seseorang sangat besar.

Gangguan mental tidak hanya mengganggu emosi, tetapi juga bisa mempengaruhi kinerja seseorang di sekolah, tempat kerja, bahkan dalam hubungan sosial.

Sayangnya, banyak orang yang masih merasa enggan untuk mencari pertolongan karena takut dicap negatif oleh lingkungan sekitar.

Banyak penderita memilih diam karena takut dianggap lemah atau "bermasalah".

Perasaan malu dan takut dikucilkan menjadi hambatan utama dalam mendapatkan bantuan yang sebenarnya sangat dibutuhkan.

Padahal, berbagai metode pemulihan seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan kelompok dukungan telah terbukti efektif membantu mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan mental untuk kembali menjalani hidup yang sehat dan produktif.

Mengutip Pafikubalahin.org, penelitian juga menunjukkan bahwa deteksi dan penanganan dini terhadap masalah kesehatan mental bisa mencegah kondisi memburuk dan menekan dampak jangka panjangnya.

Stigma masih jadi penghalang

Pandangan negatif terhadap kesehatan mental sebagian besar terbentuk dari budaya dan informasi yang keliru, termasuk yang disebarkan oleh media.

Citra orang dengan gangguan mental yang digambarkan sebagai berbahaya atau tidak waras memperkuat stigma tersebut.

Akibatnya sangat serius: mereka yang mengalami masalah kesehatan mental sering mengalami diskriminasi, kesulitan mencari pekerjaan, bahkan merasa terisolasi dari lingkungan sosial.

Situasi ini tidak bisa dibiarkan. Dibutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak untuk membangun lingkungan yang lebih peduli dan suportif.

Institusi pendidikan bisa mengambil langkah awal dengan mengadakan program literasi kesehatan mental.

Di sisi lain, perusahaan juga memiliki peran penting dengan menyediakan layanan konseling karyawan.

Masyarakat pun dapat menciptakan ruang aman berupa kelompok diskusi atau dukungan yang terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan.

Yang tak kalah penting, negara harus turut andil dengan memastikan anggaran yang cukup untuk memperluas akses terhadap layanan kesehatan mental.

Mulai dari memperbanyak tenaga profesional, memperbaiki fasilitas layanan, hingga menyebarluaskan edukasi yang tepat kepada masyarakat.

Menuju masyarakat yang lebih peduli

Membangun kesadaran dan empati adalah langkah awal menuju perubahan besar.

Dengan menyingkirkan stigma, menyediakan dukungan emosional, dan mendorong akses ke bantuan profesional, kita bisa menciptakan sistem yang benar-benar inklusif dan ramah bagi mereka yang tengah berjuang.

Padahal, dengan dukungan yang tepat, seperti terapi kognitif-behavioral dan dukungan kelompok, banyak individu dengan gangguan mental dapat pulih dan kembali menjalani hidup yang produktif.

Stigma negatif yang masih melekat pada masalah kesehatan mental membuat banyak orang enggan mencari bantuan. Rasa malu dan takut dihakimi seringkali membuat penderita enggan mengungkapkan masalah yang mereka hadapi, bahkan kepada orang terdekat.

Kesehatan mental tidak kalah penting dari kesehatan fisik.

Semua orang berhak mendapatkan kesempatan untuk sembuh dan hidup dengan kualitas terbaik.

Masih ada harapan, dan dengan kepedulian bersama, kita semua bisa menjadi bagian dari perubahan itu.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |