Hammad Hendra
Kamis, Mei 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Wamendagri Bima Arya Sugiarto saat Peluncuran Kopdeskel Merah Putih Provinsi Lampung yang berlangsung di Graha Adora, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Rabu (28/5/2025). (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan kesiapannya untuk menggelar bimbingan teknis bagi para kepala desa serta pengurus Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih di Provinsi Lampung.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas mereka dalam mengelola koperasi secara profesional dan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, dalam pernyataan resminya di Jakarta pada Kamis, menegaskan bahwa bimtek akan difokuskan pada peningkatan kompetensi para pengurus Kopdeskel agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal.
"Kemendagri ini punya Balai Pemerintahan Desa di Lampung, ada, nanti di situ kita bisa adakan Bimtek, pelatihan, bimbingan bagi kepala desa dan juga bagi pengurus Kopdeskel, insyaallah," kata Bima dalam Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Musdesus) Pembentukan Kopdeskel Merah Putih Provinsi Lampung, Rabu (28/5/2025).
Ia menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk membentuk pengurus koperasi yang tidak hanya bertanggung jawab, tetapi juga kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi usaha yang relevan dan berkelanjutan.
Dengan begitu, keberadaan Kopdeskel Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa yang sejalan dengan visi pembangunan nasional melalui semangat Astacita yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Lampung jadi provinsi terdepan dalam pembentukan Kopdeskel
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, yang memimpin jalannya dialog, memberikan penghargaan tinggi kepada Pemerintah Provinsi Lampung.
Ia menyebut Lampung sebagai satu-satunya provinsi yang telah menuntaskan Musdesus untuk pembentukan Kopdeskel Merah Putih secara menyeluruh.
"Terima kasih Ibu Wagub, terutama tentu gubernurnya, saya kira di seluruh Indonesia yang Musdesusnya sudah seratus persen, baru Provinsi Lampung," tambah Zulkifli.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli menjelaskan bahwa koperasi yang telah terbentuk di tingkat desa harus terlebih dahulu merancang jenis unit usaha yang akan dijalankan.
Setelah perencanaan usaha rampung, barulah mereka dapat mengajukan permohonan modal untuk pengembangan usaha tersebut.
Ia menekankan bahwa Kopdeskel bukanlah sekadar formalitas administratif, tetapi merupakan instrumen bisnis yang bertujuan meningkatkan taraf ekonomi desa secara konkret.
Apa kira-kira [usaha] koperasi itu biar hidup dan menguntungkan yang tidak begitu sulit, karena koperasi yang baru berdiri ini ibarat bayi harus diberi makanan, dirawat sampai dia kuat," ungkapnya.
Kunjungan lapangan dan komitmen kolaborasi
Selain dialog, Zulkifli Hasan bersama Bima Arya juga mengunjungi langsung lokasi operasional Kopdeskel Merah Putih di Desa Bumisari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Dalam kunjungan tersebut, keduanya berdiskusi langsung dengan masyarakat dan meninjau berbagai kegiatan usaha seperti penjualan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram serta distribusi pupuk subsidi.
Pada kesempatan itu pula, dilangsungkan penandatanganan serentak dokumen perjanjian kerja sama antara Koperasi Desa Merah Putih Bumisari dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagai bentuk nyata sinergi antara koperasi desa dan entitas ekonomi nasional.
Dialog dan kegiatan peninjauan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf, Dirjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri La Ode Ahmad, serta Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela Chalim.
Hadir pula kepala daerah se-Provinsi Lampung dan jajaran Forkopimda.