Hammad Hendra
Kamis, Mei 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilsutrasi. Tips olah daging kurban dari Chef internasional: Mulai dari penyimpanan hingga proses memasak. (Dok. Freepik) |
PEWARTA.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada 6 Juni 2025, masyarakat Indonesia bersiap menyambut momen tahunan ini dengan semangat berbagi.
Salah satu tradisi yang melekat adalah penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, domba, atau kerbau.
Daging hasil kurban ini kemudian diolah menjadi berbagai masakan lezat seperti sate, rendang, gulai, hingga sop.
Namun, agar daging kurban tetap lezat dan aman dikonsumsi, proses pengolahannya perlu diperhatikan secara cermat.
Dua chef internasional yang telah lama tinggal dan berkarya di Indonesia pun membagikan tips penting seputar pengolahan daging kurban.
Pilih daging berkualitas dan jaga kebersihannya
![]() |
Chef Silverio Martinez. (Dok. MLA) |
Chef Silverio Martinez, Executive Chef dari restoran Amerika Latin CasaLeña, menyarankan agar daging kurban dipastikan kualitasnya sebelum dimasak.
Menurutnya, daging dengan warna sedikit merah muda (pink), khususnya domba, biasanya menandakan kualitas yang lebih baik.
"Yang paling utama adalah memastkan kualitas dagingnya, kalau saya prefer daging yang sedikitt berwarna pink terutama domba karena biasanya kualitasnya lebih baik. Tapi jangan lupa untuk memastikan kebersihan daging sebelum dimasak,” terangnya saat ditemui di CasaLena di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Mei 2025.
Ia juga mengingatkan agar daging tidak disimpan terlalu lama dalam kondisi segar, dan memasaknya dengan teknik “low and slow” bisa membantu mempertahankan kelembutan serta rasa.
"Daging juga jangan disimpan terlalu lama dan dalam keadaan segar. Lalu dimasaknya harus agak lama karena di sini lebih suka memasak daging untuk rendang atau gulai, dan sebaiknya memang dimasak lama atau low dan slow food, supaya hasilnya bagus dan empuk," sambung pria asal Meksiko ini.
Bersihkan dengan cara yang tepat
![]() |
Chef Victor Taborda. (Dok. Ist) |
Saran serupa datang dari Chef Victor Taborda, Executive Chef restoran Sudestada.
Ia menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan daging kurban agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.
"Beberapa jenis daging seperti daging sapi atau kambing mungkin terkontaminasi bakteri dan virus berbahaya yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Jadi harus dibersihkan lebih dulu ," terang Chef Victor.
Namun ia menekankan bahwa mencuci daging mentah di bawah air keran sebaiknya dihindari karena bisa menyebarkan bakteri ke peralatan masak atau makanan lain di dapur.
"Kita bisa menggunakan larutan asam untuk mencuci atau menyiapkan daging, karena membantu membunuh bakteri, menambah rasa, dan melunakkan daging," jelas pria asal Argentina yang cukup fasih berbahasa Indonesia ini.
Ia juga mengingatkan untuk tidak memasak daging dengan suhu tinggi terlalu lama karena dapat merusak nutrisi dan teksturnya.
"Mau dimasak apapun bisa saja, tapi proses awalnya harus benar. Jangan terlalu banyak kena air, dan hindari dimasak dengan suhu tinggi terlalu lama supaya nutrisinya tidak rusak dan kualitas daging tetap terjaga," tambahnya.
Cara menyimpan daging yang benar
Jika tidak langsung diolah, daging sebaiknya disimpan dalam kondisi bersih tanpa dicuci.
Daging bisa dibungkus dengan plastik atau lebih ideal lagi divacuum agar kualitasnya tetap terjaga.
"Kalau mau dimasak, jangan langsung dari freezer, biarkan mencair di kulkas selama 24 jam agar tekstur dan rasanya tetap terjaga,” jelas Chef Victor.
Pada momen Idul Adha tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga mengingatkan pentingnya menyimpan dan mengolah daging dengan benar.
Melalui akun Instagram resminya pada 16 Juni 2024, BPOM menyarankan agar daging dipisahkan antara bagian mentah dan matang untuk mencegah kontaminasi silang. Selain itu, penyimpanan dalam freezer juga disarankan untuk mempertahankan kesegaran.