Hammad Hendra
Rabu, Januari 15, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Ilustrasi. (Dok. ANTARA) |
Jakarta, Pewarta.co.id – Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia, Kasandra Putranto, memberikan sejumlah saran praktis bagi orang tua untuk mengelola emosi agar terhindar dari tindakan kekerasan terhadap anak.
Menurutnya, penting bagi orang tua untuk menjaga kestabilan emosi terutama ketika menghadapi situasi sulit.
“Mengelola emosi ketika mengalami hari yang buruk sangat penting bagi orang tua agar anak tidak menjadi sasaran dari emosi negatif tersebut,” ujar Kasandra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa (14/1).
1. Mengenali dan mengakui emosi
Kasandra menyarankan agar orang tua terlebih dahulu mengenali dan mengakui emosi yang sedang dirasakan, seperti marah, frustrasi, atau cemas.
Dengan memahami emosi tersebut, orang tua dapat lebih mudah menemukan cara untuk mengatasinya.
2. Berbicara dengan tenang
Orang tua disarankan untuk membiasakan diri berbicara dengan tenang kepada anak, terutama saat emosi memuncak.
“Caranya, ambil napas dalam-dalam dan gunakan suara lembut untuk menjelaskan kondisi yang sedang terjadi,” jelas Kasandra. Cara ini membantu mencegah ledakan emosi yang dapat merugikan anak.
3. Ambil waktu untuk diri sendiri
Jika situasi terasa berat, orang tua sebaiknya mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. Aktivitas seperti berjalan-jalan, meditasi, atau melakukan hal-hal yang menyenangkan bisa membantu meredakan stres.
4. Gunakan teknik relaksasi
Teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga dapat menjadi pilihan untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
Menurut Kasandra, ini akan membantu orang tua lebih siap menghadapi anak dengan emosi yang lebih stabil.
5. Diskusi dengan orang terdekat
Membicarakan perasaan dengan pasangan atau teman dapat memberikan perspektif baru dan dukungan emosional.
“Berbagi cerita bisa membantu melepaskan beban emosi sehingga tidak dilampiaskan pada anak,” tambahnya.
6. Terapkan disiplin positif
Alih-alih meluapkan emosi pada anak, orang tua disarankan untuk menggunakan pendekatan disiplin positif. Fokus pada komunikasi yang baik, memberikan pengertian, dan menjadi contoh perilaku yang positif.
7. Lakukan aktivitas menyenangkan bersama anak
Menghabiskan waktu berkualitas dengan anak melalui aktivitas seperti bermain, membaca, atau berolahraga dapat memperkuat ikatan dan menciptakan suasana yang lebih positif di rumah.
8. Refleksi untuk perbaikan
Kasandra juga menyarankan agar orang tua meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang terjadi setelah situasi mereda.
“Renungkan bagaimana cara mengelola emosi di masa depan. Ini membantu belajar dari pengalaman dan menghindari pola yang sama,” katanya.
Mengelola emosi adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki orang tua untuk menciptakan lingkungan pengasuhan yang aman dan positif bagi anak.
Dengan menerapkan langkah-langkah seperti mengenali emosi, berkomunikasi dengan tenang, dan fokus pada disiplin positif, orang tua dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dengan anak serta mencegah kekerasan dalam pengasuhan.