Bram Edo
Sabtu, September 13, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. Balita menderita campak. (Foto: Dok. Getty Images Signature) |
PEWARTA.CO.ID — Kasus campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tengah menjadi perhatian serius masyarakat maupun pemerintah.
Hingga 21 Agustus 2025, tercatat 2.035 kasus positif campak, sehingga pemerintah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Kondisi ini membuat upaya penanganan segera dilakukan agar wabah tidak semakin meluas.
Apa itu campak?
Campak atau measles merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus morbillivirus.
Penyakit ini sangat mudah menular, terutama lewat batuk, bersin, atau kontak langsung dengan penderita.
Satu orang yang terinfeksi bisa menularkan ke banyak orang dalam waktu singkat.
Tak heran jika campak termasuk penyakit berbahaya, terutama bagi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap.
Gejala yang perlu diwaspadai
Biasanya, tanda-tanda campak baru terlihat setelah 7 hingga 14 hari masa inkubasi. Beberapa gejala yang sering muncul antara lain:
- Demam tinggi
- Batuk kering disertai pilek
- Iritasi mata atau konjungtivitis
- Ruam merah yang menyebar di seluruh tubuh
- Bintik Koplik (titik putih di bagian dalam mulut), yang merupakan tanda khas awal campak
Karena awalnya menyerupai flu biasa, banyak kasus campak baru terdeteksi setelah gejalanya berkembang lebih parah.
Penyebab lonjakan kasus campak di Sumenep
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menegaskan bahwa rendahnya cakupan imunisasi menjadi faktor utama meningkatnya kasus campak di Sumenep.
“Sebagian besar kasus kematian akibat campak terjadi pada anak yang tidak pernah diimunisasi,” ujar Aji Muhawarman kepada iNews.id.
Minimnya kesadaran akan imunisasi membuat banyak anak rentan tertular, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Langkah cepat pemerintah
Menindaklanjuti penetapan status KLB, pemerintah melalui Dinas Kesehatan Jawa Timur bersama Pemkab Sumenep mulai melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) pada 25 Agustus 2025. Program ini ditujukan untuk anak usia 9 bulan hingga 6 tahun tanpa memandang riwayat imunisasi sebelumnya.
Langkah ini diambil sebagai strategi cepat guna menekan angka penyebaran dan mencegah lebih banyak korban jiwa.
Mengapa imunisasi massal penting?
Ada tiga alasan utama mengapa program ORI dianggap krusial:
- Campak sangat menular dan bisa menimbulkan komplikasi serius bahkan keatian.
- Imunisasi merupakan perlindungan utama agar anak terhindar dari risiko penularan.
- Respons cepat lewat imunisasi massal mampu menghentikan rantai penyebaran serta menurunkan angka kematian akibat campak.
Pemerintah berharap, dengan adanya langkah cepat ini, angka kasus campak di Sumenep bisa segera ditekan sehingga masyarakat merasa lebih aman.