Pertamina Perluas Program Pengumpulan Minyak Jelantah, Bali Jadi Target Ekspansi

2 weeks ago 34

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Rabu, Januari 15, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Pertamina Perluas Program Pengumpulan Minyak Jelantah, Bali Jadi Target Ekspansi
Pertamina perluas program pengumpulan minyak jelantah, Bali jadi target ekspansi. (Dok. ANTARA)

Denpasar, Pewarta.co.id – Pertamina Patra Niaga mengumumkan rencana ekspansi program pengumpulan minyak jelantah dari masyarakat ke Provinsi Bali.

Program ini bertujuan mendukung pengelolaan limbah rumah tangga sekaligus memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan baku biofuel.

“Peluang perluasan (pembelian minyak jelantah) itu ada sambil terus kami evaluasi,” ujar Manager Komunikasi, Relasi, dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Ahad Rahedi, saat dihubungi di Denpasar, Rabu (15/1).

Lokasi pengumpulan minyak jelantah

Pada fase awal, program ini telah diimplementasikan di tujuh lokasi yang tersebar di lima titik di Jakarta, serta masing-masing satu lokasi di Tangerang dan Bandung.

Lokasi-lokasi tersebut meliputi SPBU, rumah sakit, dan kantor BUMN sektor minyak dan gas.

Di tempat-tempat tersebut tersedia UCollect Box, yaitu kotak pengumpulan minyak jelantah.

Masyarakat dapat membawa minyak jelantah mereka ke lokasi tersebut dan memindai QR Code yang tersedia menggunakan aplikasi MyPertamina.

Insentif bagi masyarakat

Melalui program ini, konsumen akan mendapatkan saldo dompet elektronik (e-wallet) sebesar Rp6.000 per liter minyak jelantah yang disetorkan.

Selain itu, masyarakat juga berkesempatan memperoleh voucher elektronik senilai Rp25.000 melalui aplikasi MyPertamina.

Program pengumpulan minyak jelantah, yang dimulai sejak 21 Desember 2024, telah mengumpulkan sebanyak 1.162 liter minyak jelantah hingga saat ini.

Pengumpulan dan penukaran minyak jelantah direncanakan berlangsung hingga sebelum 20 Maret 2025.

Potensi minyak jelantah untuk Biofuel

Ahad Rahedi menyoroti bahwa konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga mencapai sekitar 2,66 juta ton per tahun.

Hal ini menunjukkan peluang besar dalam memanfaatkan minyak jelantah dari rumah tangga sebagai bahan baku berkelanjutan.

BUMN energi tersebut telah menggunakan minyak jelantah sebagai bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF), yaitu bahan bakar penerbangan ramah lingkungan yang mendukung upaya industri penerbangan dalam mengurangi emisi karbon.

Target ekspansi ke Bali

Ekspansi ke Bali diharapkan dapat memperluas jangkauan program ini, mengingat Bali memiliki potensi besar dalam pengelolaan minyak jelantah rumah tangga.

“Ini menjadi langkah konkret Pertamina untuk mengelola limbah rumah tangga sekaligus mendukung penerapan energi berkelanjutan di Indonesia,” tutup Ahad.

Dengan inisiatif ini, Pertamina tidak hanya membantu masyarakat mengelola limbah rumah tangga tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon melalui pengembangan energi ramah lingkungan.  

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |