Nimas Taurina
Kamis, Mei 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan patung Soekarno di KBRI Tokyo, Jepang, Rabu (28/5/2025). (Dok. ANTARA). |
PEWARTA.CO.ID - Ketua DPR RI, Puan Maharani, meresmikan dua patung Presiden Pertama RI, Soekarno, yang kini berdiri megah di kompleks Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang. Peresmian ini dilakukan pada Rabu (28/5/2025) sebagai wujud penghormatan dan simbol eratnya hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.
Puan menekankan bahwa kehadiran patung Bung Karno di lingkungan KBRI bukan sekadar ornamen artistik, melainkan menjadi representasi nilai-nilai perjuangan dan visi global sang proklamator dalam membangun perdamaian dunia.
“Bagi Bung Karno, membangun kekeluargaan bangsa-bangsa seperti antara Indonesia dan Jepang adalah membangun hubungan antar-budaya, antar-manusia, dan antar-kemajuan yang menjadi tugas kita semua,” ujar Puan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Ia menyampaikan bahwa semangat Bung Karno mencerminkan nilai-nilai kemerdekaan, kehormatan, dan kemitraan yang setara di antara bangsa-bangsa. Oleh karena itu, penempatan patung di Tokyo dianggap tepat sebagai simbol persahabatan yang mendalam antara Indonesia dan Jepang.
“Saya yakin, patung ini akan menjadi pengingat bahwa dari masa lalu kita belajar, di masa kini kita membangun, dan untuk masa depan kita bermitra,” imbuhnya.
Patung Soekarno yang diresmikan terdiri dari dua jenis: satu patung berukuran besar dengan bentuk tubuh utuh, dan satu patung setengah badan yang dipajang di lobi KBRI Tokyo. Keduanya merupakan hasil karya seniman Kiyomiya Purwanto Mahisa Ayu Ramadhana, yang menggambarkan kekuatan pemikiran, keberanian bermimpi, dan keteguhan hati dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Prosesi peresmian dilakukan dengan simbolis melalui pemotongan pita bersama oleh Puan Maharani, Ketua Parlemen Jepang Nukaga Fukushiro, serta Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi. Momen ini menjadi penegas bahwa warisan pemikiran Bung Karno tetap hidup dan terus menjadi penghubung nilai-nilai kemanusiaan lintas bangsa.