Tim SAR Kerahkan 25 Alat Berat Sisir Sektor C Lokasi Longsor di Banjarnegara, Jadi Operasi Hari Terakhir

1 day ago 12

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Selasa, November 25, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Tim SAR Kerahkan 25 Alat Berat Sisir Sektor C Lokasi Longsor di Banjarnegara
Tim SAR Kerahkan 25 Alat Berat Sisir Sektor C Lokasi Longsor di Banjarnegara. (Foto: Dok. BNPB)

PEWARTA.CO.ID — Operasi pencarian korban tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memasuki hari kesepuluh yang sekaligus menjadi batas akhir pelaksanaan SAR.

Pada fase penutup ini, seluruh upaya diarahkan ke sektor C, titik yang diyakini menjadi lokasi terakhir keberadaan 16 warga yang masih dinyatakan hilang.

Sejak pagi, ratusan personel gabungan kembali diterjunkan ke lokasi bersama 25 alat berat. Sektor C disebut sebagai “lidah longsoran,” kawasan yang tertimbun material tanah paling tebal dan berpotensi besar menyimpan keberadaan para korban.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa kondisi medan masih menjadi tantangan terbesar bagi para petugas.

"Tanah yang masih labil dan berlumpur, ketebalan material longsor lebih dari 10 meter, ditambah kandungan air yang tinggi, terus menguji stamina dan ketekunan para personel di lapangan," kata Muhari dalam keterangannya, Selasa (25/11/2025).

Untuk mengurangi risiko dan mempercepat proses, tim melakukan pembuatan sodetan guna menurunkan volume air di area terdampak. Selain itu, operasi modifikasi cuaca (OMC) juga diterapkan untuk menghalau awan hujan yang berpotensi menghambat dan membahayakan pencarian.

"Semua langkah ini menjadi bagian penting dari babak akhir operasi SAR hari ini," ujarnya.

Sementara itu, dampak kerusakan akibat longsor juga mulai terpetakan secara lebih jelas. Sebanyak 195 rumah dilaporkan terdampak, dengan 48 di antaranya mengalami kerusakan berat hingga rata dengan tanah.

BPBD Banjarnegara mencatat total 1.019 pengungsi dari 335 kepala keluarga masih bertahan di lima titik pengungsian. Mereka merupakan warga terdampak langsung yang belum dapat kembali ke rumah akibat ancaman susulan serta kondisi permukiman yang belum aman.

Dengan seluruh sumber daya dikerahkan, hari terakhir operasi SAR ini menjadi penentu dalam upaya menemukan para korban yang masih hilang di tengah kondisi cuaca dan medan yang tidak menentu.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |