Redaksi Pewarta.co.id
Jumat, April 25, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Tangkapan layar rekaman video driver ojek online berebut penumpang seorang WNA dengan driver ojek pangkalan di kawasan wisata Pantai Melasti, Bali. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Kisruh antara ojek online (ojol) dan ojek pangkalan kembali terjadi. Kali ini, insiden tersebut berlangsung di kawasan wisata Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 15.30 WITA.
Peristiwa ini menyita perhatian publik setelah video keributan mereka tersebar luas di media sosial.
Dalam insiden tersebut, seorang tukang ojek pangkalan bernama Made Suara (60) terlibat adu mulut dengan seorang pengemudi ojol perempuan yang belum diketahui identitasnya.
Keributan dipicu oleh perebutan penumpang, yang diketahui adalah seorang warga negara asing (WNA).
Bermula saat pengemudi ojol datang ke lokasi untuk menjemput penumpang WNA berdasarkan pesanan di aplikasi. Namun, kehadirannya langsung diadang oleh Made Suara, yang mengklaim bahwa wilayah tersebut merupakan zona khusus untuk ojek pangkalan.
Keduanya pun terlibat cekcok yang memanas. Dalam video yang viral, pengemudi ojol perempuan mengklaim bahwa ia dipukul oleh Made Suara.
Ia juga menyoroti sikap kasar dan intimidatif dari pihak ojek pangkalan. Suasana tegang itu akhirnya bisa diredam setelah Pecalang (petugas keamanan adat Bali) datang melerai.
Menurut keterangan I Wayan Dena (30), seorang pecalang dari Banjar Kerha Lestari yang turut melerai kejadian, ia awalnya melihat kerumunan warga saat tengah berpatroli.
"Saksi saat itu langsung melerai kedua belah pihak dan minta untuk segera bubar dari TKP agar tidak menjadi tontonan pengunjung. Atas sarannya kedua belah pihak membubarkan diri," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, Kamis (24/4).
Dari hasil pemeriksaan sementara, Made Suara yang merupakan warga Banjar Bakung Sari, Desa Ungasan, mengaku bahwa keributan bermula saat ia melihat seorang ojol hendak mengambil penumpang langsung di kawasan Pantai Melasti. Padahal, menurutnya, lokasi tersebut merupakan area eksklusif ojek pangkalan.
Made Suara mengaku sempat menegur dan mencolek pengemudi ojol sebagai bentuk peringatan. Namun, aksi tersebut dianggap sebagai bentuk pemukulan oleh ojol perempuan tersebut.
"Made Suara menegur dan melarang agar tidak ambil penumpang di Pantai Melasti. Pada saat menjelaskan aturan larangan Ojol tidak boleh mengambil penumpang langsung dari areal Kawasan Pantai Melasti, tukang Ojol itu tak terima dan terjadilah adu mulut," beber AKP Sukadi.