Desa Hargobinangun: Transformasi Ekonomi dari Lereng Merapi Lewat Pariwisata dan Agrikultur

8 hours ago 8

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Rabu, Mei 21, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Transformasi Ekonomi dari Lereng Merapi Lewat Pariwisata dan Agrikultur
Desa Hargobinangun: Transformasi ekonomi dari Lereng Merapi lewat pariwisata dan agrikultur. (Dok. BRI)

PEWARTA.CO.ID - Di lereng Gunung Merapi, terdapat sebuah desa yang kini menjadi sorotan berkat inovasi dan pemberdayaan warganya.

Desa Hargobinangun, yang berada di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sukses memanfaatkan potensi lokal untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Secara administratif, Hargobinangun menjadi wilayah terluas di bagian utara Pakem dan langsung berbatasan dengan puncak Gunung Merapi.

Letaknya yang strategis menjadikannya daerah terdepan DI Yogyakarta di sisi utara.

Di sekitarnya, desa ini bersanding dengan Kalurahan Pekembinangun dan Hargobinangun di selatan, Candibinangun dan Purwobinangun di barat, serta Umbulharjo di timur.

"Secara geografis kami berada di lereng pegunungan bagian utara Sleman. Dan kami memang berbatasan langsung dengan Gunung Merapi," ujar Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (18/5/2025).

Memiliki luas sekitar 14.300 meter persegi, desa ini menunjukkan bahwa wilayah pedesaan mampu menjadi pelopor ekonomi berbasis komunitas.

Tiga potensi utama tengah dikembangkan secara intensif, yakni kekayaan alam, pariwisata, dan sektor agrikultur.

Langkah konkret dilakukan sejak akhir tahun 2020 melalui pemetaan potensi dan pendirian BUMDesa Merapi Sejahtera.

Badan usaha milik desa ini menjadi tulang punggung dalam menjalankan roda ekonomi lokal dan memiliki dua unit usaha unggulan.

Unit pertama adalah Wisata Desa Kampoeng Mahoni, yang menawarkan beragam aktivitas wisata seperti restoran, camping ground, petualangan jeep, ATV, go-kart, outbond, dan paint ball.

Sedangkan unit kedua, Hargo Park Central, menangani pengelolaan parkir di beberapa destinasi wisata seperti Merapi Park, Oxygen Park, dan Kampoeng Mahoni.

"Pariwisata kami jadikan core business karena dampaknya cepat terasa langsung oleh warga, tapi kami juga mengembangkan sektor pendukung seperti pertanian dan pengelolaan sampah," kata Amin lagi.

Untuk memperkuat sektor ekonomi masyarakat secara berkelanjutan, dilakukan pula pengelompokan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui sistem klaster.

Langkah ini bertujuan agar kegiatan ekonomi warga bisa tumbuh bersama dan lebih terorganisir.

"Selama ini masyarakat bergerak sendiri-sendiri. Maka kami bentuk klaster dan beri pelatihan untuk mendukung gerakan ekonomi secara kolektif," imbuhnya.

Hasil dari strategi ini pun tampak nyata. Warga mulai merasakan manfaat langsung dari geliat ekonomi yang tumbuh dari sektor wisata dan pertanian.

Pendapatan asli desa pun meningkat dan kembali digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Pada tahun 2025, BUMDesa Merapi Sejahtera berencana memperluas jangkauan usahanya dengan menambahkan tiga unit baru: pengelolaan sampah, Greenhouse Ketapang sebagai bentuk ketahanan pangan, dan agen BRILink.

Dua program unggulan juga tengah disiapkan untuk ke depan, yang mencakup pengelolaan sampah berbasis digital serta optimalisasi lahan tidak produktif untuk pertanian.

"Yang pertama adalah pengelolaan sampah berbasis digital untuk menyelesaikan persoalan sampah dalam satu hari, sesuatu yang penting bagi desa wisata dengan ribuan pengunjung harian," bebernya.

"Sampah selama ini hanya dibuang di satu titik. Kami akan buat sistem digital agar masyarakat bisa mengelola sampah secara mandiri," tutur Amin.

Desa Hargobinangun juga mulai mengadopsi konsep smart village guna meningkatkan pelayanan dan tata kelola desa secara modern.

Dengan langkah ini, diharapkan potensi wisata yang dimiliki mampu memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Upaya dan inovasi yang dilakukan Desa Hargobinangun tak luput dari perhatian PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Pada tahun 2023, desa ini berhasil masuk dalam daftar 40 besar Desa BRILiaN tingkat nasional.

"Tahun 2022 kami masuk sebagai kandidat. Lalu 2023 kami mewakili Sleman di tingkat nasional. Sebagai bagian dari Desa BRILiaN, Hargobinangun mendapatkan banyak pendampingan, mulai dari manajemen dan kelembagaan, hingga pengembangan fasilitas desa," ungkap Amin.

Program Desa BRILiaN sendiri merupakan inisiatif pemberdayaan yang digagas oleh BRI sejak tahun 2020.

Hingga kini, sebanyak 4.327 desa telah tergabung dalam program ini dan aktif berinovasi untuk kemajuan bersama.

"Program pemberdayaan Desa BRILiaN ini merupakan komitmen BRI dalam meningkatkan economic dan social value kepada masyarakat. Semoga cerita inspiratif dari Desa Hargobinangun dapat direplika oleh desa-desa lain di tanah air, terutama dalam mengembangkan potensi desa dan mendorong perekonomian warga," tegas Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi.

Perjalanan Desa Hargobinangun menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas, kolaborasi yang kuat, serta pemberdayaan komunitas, desa mampu menjadi pusat transformasi ekonomi dan sosial yang berdampak luas.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |