Redaksi Pewarta.co.id
Rabu, November 19, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Google Rilis Gemini 3.0, Model AI yang Diklaim Punya Penalaran Mirip Manusia |
PEWARTA.CO.ID — Google kembali memperbarui portofolio kecerdasan buatannya dengan menghadirkan Gemini 3.0, model generasi terbaru yang menurut perusahaan menandai lompatan besar dalam kemampuan penalaran dan pemahaman konteks.
Perusahaan mengatakan model ini dirancang untuk memahami informasi secara lebih mendalam dan bernuansa, sehingga mendekati cara berpikir manusia dalam menganalisis persoalan kompleks.
Peluncuran ini dilakukan bertahap ke seluruh layanan Google, termasuk integrasi ke Google Search dan aplikasi Gemini.
Google juga menyebutkan bahwa lebih dari 650 juta pengguna memanfaatkan Gemini setiap bulan, dan Gemini 3.0 akan tersedia untuk pengguna dengan ketentuan akses yang disesuaikan menurut paket langganan AI yang dipilih.
Penalaran dan pemahaman konteks
Menurut Sundar Pichai, CEO Google, Gemini 3.0 menggabungkan banyak riset perusahaan di bidang multimodal, analisis konteks panjang, dan perilaku agen ke dalam satu sistem. Pernyataan Pichai disampaikan dalam tulisan resmi perusahaan:
“Gemini 3.0 adalah yang terdepan dalam penalaran, dibangun untuk memahami kedalaman dan nuansa—baik saat menangkap petunjuk halus dalam sebuah ide kreatif, maupun membongkar lapisan-lapisan rumit dari sebuah masalah sulit,” tulis Pichai dalam sebuah blog.
Pichai menambahkan bahwa Gemini 3 mampu menangkap konteks dan maksud di balik permintaan pengguna sehingga jawaban yang dihasilkan lebih relevan dengan sedikit pengarahan.
Persepsi ahli DeepMind
Demis Hassabis, CEO Google DeepMind, mengevaluasi kemampuan varian profesional dari model ini — Gemini 3 Pro — dengan nada optimistis:
“Gemini 3 Pro sangat mampu memecahkan masalah kompleks di berbagai bidang seperti sains dan matematika dengan tingkat keandalan tinggi”.
Hassabis menyebutkan bahwa varian tersebut menghadirkan jawaban yang lebih ringkas dan bernilai, menggantikan klausa-klausa yang tidak perlu dengan wawasan nyata.
Kapabilitas utama Gemini 3.0
Google memaparkan kemampuan Gemini 3.0 mencakup pemahaman lintas format (multimodal) yang lebih matang: dari catatan tulisan tangan, makalah penelitian panjang, hingga kuliah video berdurasi lama. Contoh aplikasi yang disorot Google meliputi:
- Mengonversi resep keluarga ke format digital terstruktur.
- Menyusun ringkasan dan catatan terstruktur dari materi akademik yang padat.
- Memecah isi video panjang menjadi rangkaian langkah atau penjelasan yang mudah dipahami.
Di Search, Gemini 3.0 akan mendukung AI Mode yang mampu menampilkan tata letak visual dinamis, simulasi, dan hasil interaktif berbasis alat — memadukan jawaban teks dengan elemen visual dan simulasi untuk pengalaman lebih kaya.
Gemini 3 Deep Think
Selain versi utama, Google mengenalkan Gemini 3 Deep Think, sebuah mode yang difokuskan pada tugas analitis berat.
Dalam pengujian internal, Deep Think menunjukkan performa sedikit lebih unggul dibanding Gemini 3 Pro untuk tolok ukur berkesulitan tinggi, termasuk kemampuan penggunaan alat yang lebih kuat saat menjalankan kode atau memvalidasi hipotesis.
Namun untuk kini, Deep Think belum dibuka untuk publik umum. Google menyatakan mode ini akan melalui fase uji oleh peneliti dan penguji terpilih; bila dinilai aman, kemungkinan akan tersedia bagi pelanggan Gemini Ultra di masa datang.
Kredensial akademik dan pengujian
Google menekankan keberhasilan Gemini 3.0 pada sejumlah pengukuran akademik dan sintetis—dari pengujian seperti Humanity’s Last Exam dan GPQA Diamond, hingga skor baru pada MathArena Apex yang menilai pemecahan masalah matematis dan simbolik. Perusahaan mengklaim kemampuan analitis model meningkat signifikan pada berbagai benchmark tersebut.
Fitur dan alat bagi pengembang
Untuk komunitas pengembang, Google menghadirkan peningkatan kemampuan agen dan fitur pemrograman pada Gemini 3.0. Perusahaan menyebut model ini lebih andal dalam merencanakan tugas, memanfaatkan alat, dan mengeksekusi aksi multi-langkah dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Bukti performa teknis tertera pada papan peringkat internal: Gemini 3.0 memimpin di WebDev Arena dan mencatat hasil kuat pada uji SWE-bench Verified dan Terminal-Bench 2.0.
Google juga meluncurkan Google Antigravity, sebuah alat pengembangan baru yang memungkinkan agen AI bekerja lebih otonom di editor, terminal, dan peramban.
Alih-alih sekadar memberi saran, agen ini dapat merancang dan mengeksekusi alur kerja penuh—bertindak layaknya "pengembang junior" yang menjalankan tugas, sementara pengguna tetap memegang kendali akhir.
Ketersediaan dan akses
Gemini 3.0 akan hadir di berbagai produk Google secara bertahap, termasuk Search dan aplikasi Gemini. Akses, fitur, dan batasan pemakaian akan bergantung pada paket langganan AI yang dipilih pengguna. Sementara Deep Think dan beberapa fitur eksperimen lain masih dalam uji internal atau tersedia untuk kelompok terbatas.
Dengan peluncuran ini Google tampak mempertegas ambisinya menghadirkan model AI yang tidak hanya mahir memahami teks dan gambar, tetapi juga mampu “membaca situasi” dan menangani analisis mendalam.
Jalan adopsi luas dan implementasi teknisnya akan menjadi sorotan berikutnya: bagaimana Gemini 3.0 diintegrasikan ke layanan sehari-hari dan sejauh mana klaim penalaran manusiawinya terbukti dalam penggunaan nyata.



















































