Indonesia Lolos dari Krisis Pangan Berkat Kolaborasi dan Peningkatan Produktivitas Pertanian

2 weeks ago 24

Nimas Taurina

Nimas Taurina

Senin, Februari 24, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Indonesia Lolos dari Krisis Pangan Berkat Kolaborasi dan Peningkatan Produktivitas Pertanian
Suasana rapat sinergi untuk swasembada pangan antara Kementerian Pertanian dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Jakarta, Senin (24/2/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Indonesia berhasil menghindari krisis pangan yang disebabkan oleh berbagai bencana alam seperti kekeringan, fenomena La Nina, dan El Nino. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa Indonesia patut bersyukur karena berhasil mengatasi ancaman bencana yang sempat melanda banyak negara lain.

"Hari ini kita bersyukur kita lolos dari bencana, kekeringan, El Nino, La Nina," ujar Andi Amran Sulaiman dalam rapat sinergi untuk swasembada pangan yang diadakan di Jakarta pada hari Senin (24/2/2025).

Menurut Mentan, Indonesia mampu menjaga kestabilan pangan meskipun banyak negara tetangga seperti Jepang, Filipina, dan Malaysia mengalami krisis pangan yang lebih serius. Salah satu indikator positif adalah stok beras yang dimiliki Indonesia saat ini mencapai 2 juta ton, yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain itu, ada proyeksi lonjakan produktivitas beras sebesar 52 persen pada periode Januari-Maret 2025.

Mentan menjelaskan bahwa lonjakan produksi pada masa panen raya akan dimanfaatkan untuk cadangan beras domestik, yang akan menjaga kestabilan pangan nasional. Upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan ini didukung oleh kolaborasi yang solid antara berbagai lembaga dan pihak terkait.

Amran Sulaiman menegaskan bahwa penanganan krisis pangan ini tidak terlepas dari kerjasama yang erat antar lembaga, yang meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia. Salah satu langkah signifikan yang dilakukan adalah program pompanisasi untuk mengatasi kekeringan di beberapa wilayah.

"Ini hasil kerja keras kita, di mana gerak cepat kita lakukan pompanisasi Pulau Jawa, kemudian ini pompanisasi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Kemudian dibantu TNI," tutur Andi Amran Sulaiman. Upaya pompanisasi ini sangat membantu dalam memastikan pasokan air untuk sawah-sawah yang membutuhkan irigasi, terutama di wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan.

Selain itu, efisiensi anggaran juga menjadi salah satu faktor yang mendukung keberhasilan sektor pertanian. Menteri Amran menyebutkan bahwa pemerintah mengurangi kegiatan dinas yang tidak penting dan lebih memfokuskan anggaran untuk mendukung kebutuhan rakyat, seperti pengadaan pompa dan benih untuk petani.

"Ini perjalanan dinas kami cabut yang tidak penting, seminar, perbaikan gedung, rapat di hotel. Kami belikan pompa untuk rakyat, kami belikan benih untuk rakyat karena kondisi krisis," ungkapnya.

Mentan Andi Amran Sulaiman juga menegaskan bahwa kendali atas pangan dan energi akan menjadi faktor utama dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara super power. Dalam acara Sidang Umum Majelis Umum Perhimpunan Ikatan Alumni PTN Indonesia (Himpuni) di Makassar, pada Jumat (21/2), ia menjelaskan bahwa jika Indonesia berhasil mengendalikan sektor pangan dan energi, maka negara ini bisa bebas dari ketergantungan impor dalam waktu yang sangat lama.

"Pangan kita kendalikan, energi kita kendalikan, inilah yang akan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia dan kalau seperti ini Indonesia 50 tahun ke depan kita tanpa impor," ujar Mentan dengan penuh keyakinan.

Dengan langkah-langkah tersebut, Indonesia tidak hanya berhasil mengatasi bencana yang menyebabkan ancaman pangan, tetapi juga menunjukkan potensi besar untuk menjadi negara yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan energi dalam jangka panjang.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |