Hammad Hendra
Rabu, Mei 21, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Menlu RI dorong penguatan kerja sama energi dan pendidikan vokasi dengan Swedia. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menyatakan komitmennya untuk mempererat kemitraan strategis dengan Swedia, khususnya dalam sektor transmisi energi, layanan kesehatan, dan pendidikan vokasi.
Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan resmi Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Daniel Blockert.
Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan dalam keterangan resminya di Jakarta pada Selasa bahwa pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperluas cakupan kerja sama bilateral.
Fokus utama dialog meliputi peningkatan perdagangan dan investasi, serta dukungan terhadap agenda transisi energi yang tengah diupayakan kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono dan Dubes Blockert juga saling bertukar pandangan mengenai dinamika global terkini yang menjadi perhatian bersama.
Hal ini mencerminkan kedekatan kedua negara dalam merespons isu-isu internasional.
Lebih lanjut, Sugiono menggarisbawahi pentingnya memperkuat hubungan antar masyarakat Indonesia dan Swedia di berbagai lapisan.
Ia menekankan bahwa pertukaran antarwarga negara menjadi aspek krusial dalam membangun pemahaman yang lebih dalam, terutama menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada 2025.
"Kami berharap agar aktivitas hubungan antar masyarakat kedua negara di berbagai tingkatan dapat terus dilanjutkan,” ujar Sugiono.
Swedia sendiri diketahui sebagai mitra ekonomi terdepan Indonesia di kawasan Nordik, yang mencakup negara-negara Eropa Utara seperti Swedia, Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, serta beberapa wilayah otonom seperti Kepulauan Faroe, Greenland, dan Aland.
Dari sisi perdagangan, hubungan Indonesia dan Swedia menunjukkan perkembangan positif.
Pada tahun 2024, nilai perdagangan antara kedua negara tercatat melebihi 1,3 miliar dolar AS (sekitar Rp21,3 triliun), tumbuh hampir 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1,1 miliar dolar AS (sekitar Rp18 triliun).
Sementara itu, investasi Swedia di Indonesia pada tahun yang sama mencapai 184 juta dolar AS (sekitar Rp3 triliun).
Nilai ini masih menyimpan potensi besar untuk dikembangkan, seiring dengan peluang sektor strategis yang semakin terbuka di Indonesia.
Kunjungan diplomatik ini memperkuat sinyal positif bahwa kerja sama Indonesia-Swedia akan terus berkembang, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga pada bidang pendidikan dan teknologi berkelanjutan yang menjadi prioritas masa depan.