Redaksi Pewarta.co.id
Rabu, November 19, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Ilustrasi. Becak kayuh tradisional. |
PEWARTA.CO.ID — Presiden Prabowo Subianto menegaskan rencananya mengganti seluruh becak kayuh di Indonesia dengan becak listrik.
Program ini disebut sebagai langkah modernisasi alat transportasi tradisional sekaligus upaya meringankan beban para pengemudi becak yang selama ini mengandalkan tenaga fisik.
Dalam sambutannya di acara peluncuran interactive flat panel (IFP) atau smartboard di SMPN 4 Kota Bekasi, Prabowo menyampaikan bahwa penggunaan becak listrik akan menjadi standar baru di Indonesia.
“Saya sudah siapkan nanti semua becak di seluruh Indonesia harus becak pakai motor listrik,” ujarnya dalam pidato yang dikutip Rabu (19/11/2025).
Pembagian 1.000 becak listrik sudah dimulai
Program ini bukan sekadar wacana. Pemerintah telah menyalurkan sekitar 1.000 unit becak listrik untuk para pengemudi becak lansia di sejumlah kota di Pulau Jawa.
Distribusi dilakukan melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional bersama Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin).
Beberapa wilayah yang sudah menerima bantuan antara lain:
- 140 unit di Kendal
- 100 unit di Demak
- 100 unit di Jepara
- 60 unit di Pati
- 80 unit di Kudus
- 100 unit di Rembang
Rencana ini menjadi angin segar bagi ribuan pengemudi becak, khususnya mereka yang sudah lanjut usia dan tidak lagi kuat mengayuh jarak jauh.
Salah satu penerima bantuan, Slamet (70), pengemudi becak di Tangerang Kota, mengaku tidak menyangka mendapat becak listrik langsung dari Presiden. Ia telah bekerja sebagai tukang becak sejak 2018 dan mengandalkan kayuhan kaki untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Perasaannya senang sekali, tidak disangka ada bantuan dari Pak Presiden. Saya ingin mengucapkan terima kasih,” katanya.
Slamet menuturkan bahwa becak listrik membuat pekerjaannya jauh lebih ringan.
“Perbedaannya enak, enggak gowes lagi. Kakinya juga enggak pegal, kalau yang manual kakinya pada pegal. Keringatnya juga enggak begitu parah,” ungkapnya.
Setiap hari, Slamet biasa mangkal di sekitar Stasiun Tangerang Kota mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB. Bantuan yang diterimanya membuat ia merasa diperhatikan oleh negara.
“Pak Presiden sudah memperhatikan rakyat kecil. Seperti tukang becak, sebagai rakyat kecil. Saya mengucapkan terima kasih,” tuturnya.
Slamet berharap program ini tidak berhenti pada pembagian tahap awal. Ia meminta agar seluruh tukang becak, terutama yang masih mengayuh manual, bisa mendapatkan bantuan yang sama.
“Saya berharap harus semua ya, seluruh Indonesia bisa mendapatkan ini (becak listrik), biar diganti yang gowes kaki. Pak Presiden memperhatikan orang-orang kecil,” ujarnya.
"Saya sangat bangga sekali, dikasih untuk mata pencarian sehari-hari diganti pakai becak listrik. Saya mengucapkan ke Pak Presiden, terima kasih banyak dan kita harus semangat,” tambahnya.
Program becak listrik ini diharapkan menjadi titik awal transformasi transportasi mikro di Indonesia, sekaligus membantu pengemudi becak menjalani pekerjaan dengan lebih aman, nyaman, dan manusiawi.



















































