Redaksi Pewarta.co.id
Kamis, April 24, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Prabowo mengutus Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto membuat langkah diplomatik yang menuai perhatian dunia dengan menetapkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, sebagai wakil Indonesia dalam menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.
Langkah ini menjadi simbol kuat dari arah baru kebijakan luar negeri Indonesia yang mengedepankan diplomasi moral, toleransi, dan dialog antaragama.
Penunjukan Jokowi bukan sekadar keputusan administratif, tetapi mengandung pesan mendalam tentang kesinambungan kepemimpinan dan pengakuan terhadap nilai-nilai spiritual universal.
Prabowo menilai Jokowi sebagai sosok yang tepat untuk menyampaikan pesan perdamaian dari Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
“Adapun ketujuh orang saksi tersebut diperiksa terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018 sampai dengan 2023 atas nama tersangka Yoki Firnandi, dkk,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, dikutip dari Inca Berita, Rabu (9/4/2025).
Sebagai mantan presiden yang dikenal dengan upayanya menjaga keharmonisan sosial dan toleransi antarumat beragama, kehadiran Jokowi di Vatikan dinilai dapat merepresentasikan Indonesia sebagai bangsa plural dan damai.
Pesan lintas agama untuk dunia
Kehadiran Indonesia di pemakaman Paus Fransiskus juga diartikan sebagai langkah simbolik yang menunjukkan komitmen terhadap dialog antariman.
Bukan hanya hadir secara simbolis, namun juga menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi jantung dari diplomasi Prabowo.
Delegasi Indonesia tidak hanya terdiri dari Jokowi, tetapi juga akan melibatkan tokoh-tokoh lintas agama serta pejabat tinggi negara, menggarisbawahi semangat inklusifitas dan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa ini.
Dunia apresiasi langkah Prabowo
Media internasional memberikan respons positif terhadap keputusan ini.
BBC menyebut langkah Prabowo sebagai “isyarat diplomatik yang kuat dan langka.”
Al Jazeera memuji Indonesia sebagai “pionir harmoni lintas agama di Asia.”
Sementara CNN Internasional menilai bahwa kehadiran Jokowi adalah “simbol solidaritas kemanusiaan yang kuat.”
Pihak Vatikan melalui perwakilannya di Jakarta pun menyambut hangat kabar tersebut. Dalam pernyataan resminya, Vatikan menyebut Indonesia sebagai “sahabat besar” dalam misi memperkuat dialog lintas iman di dunia.
Di dalam negeri, keputusan Prabowo menunjuk Jokowi juga menandai babak baru hubungan harmonis antara pemimpin lama dan pemimpin baru.
Ini menjadi bukti bahwa transisi kekuasaan dapat berlangsung dalam semangat kolaborasi, bukan konfrontasi.
Analis politik menilai langkah ini sebagai cara elegan untuk memperlihatkan bahwa Prabowo melanjutkan nilai-nilai luhur yang telah dibangun oleh Jokowi, sekaligus menegaskan dirinya sebagai pemimpin yang inklusif dan menjunjung tinggi keberagaman.
Persiapan delegasi dan protokol diplomatik
Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa delegasi akan berangkat ke Vatikan dua hari sebelum upacara pemakaman.
Seluruh protokol kenegaraan telah disusun dengan cermat agar kehadiran Indonesia benar-benar merefleksikan sikap resmi dan penghormatan tinggi terhadap prosesi pemakaman Paus Fransiskus.
Keputusan ini juga memperkuat citra Indonesia di kancah global. Tidak hanya sebagai kekuatan ekonomi dan politik, tetapi juga sebagai negara yang aktif dalam isu-isu spiritual dan kemanusiaan.
Diplomasi yang dibawa Indonesia kali ini tidak memakai kekuatan militer atau ekonomi, tetapi kekuatan nilai kemanusiaan dan toleransi antaragama.