Hammad Hendra
Kamis, Mei 22, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilsutrasi. Ahli Saraf Ungkap Dua Aktivitas Kunci untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak. (Dok. Getty Images) |
PEWARTA.CO.ID - Banyak orang tua mengupayakan berbagai cara untuk mendukung perkembangan intelektual anak mereka, mulai dari menyediakan pendidikan berkualitas hingga mendaftarkan ke berbagai kursus tambahan.
Namun, riset terbaru dari Finlandia mengungkapkan bahwa dua kegiatan sederhana namun efektif bisa berkontribusi besar dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak: membaca dan berolahraga.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli saraf dari Universitas Eastern Finlandia menunjukkan bahwa anak-anak yang rutin membaca dan aktif dalam olahraga tim memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan tidak terstruktur, seperti bermain tanpa arahan atau menggunakan komputer tanpa pengawasan.
Penelitian yang berlangsung selama dua tahun ini melibatkan 504 anak berusia 6 hingga 9 tahun, dan hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang ditinjau oleh rekan sejawat.
"Membaca membuka akses terhadap pengetahuan dan inspirasi. Membaca juga memperkuat banyak keterampilan perkembangan, akademik, sosioemosional, dan kognitif," kata Molly Ness, PhD, seorang spesialis literasi dan profesor dalam pendidikan anak di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Universitas Fordham di New York City.
Selain meningkatkan kemampuan berpikir kritis, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak yang membaca dan berolahraga secara teratur menunjukkan peningkatan dalam hal memori, kemampuan belajar, serta kesehatan mental secara keseluruhan.
Para peneliti menyatakan bahwa kombinasi dari aktivitas fisik yang rutin, minat membaca, dan pola makan sehat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan otak anak.
"Peningkatan kualitas pola makan dan peningkatan olahraga serta membaca dikaitkan dengan peningkatan kemampuan kognitif," tulis para ilmuwan saraf dalam laporan penelitian mereka.
Aktivitas fisik terstruktur, seperti olahraga tim, disebutkan memiliki pengaruh besar terhadap fungsi otak.
Ini selaras dengan studi sebelumnya yang menghubungkan aktivitas fisik dengan peningkatan fungsi otak, termasuk daya ingat dan konsentrasi.
Dukungan terhadap temuan ini juga datang dari National Institutes of Health, yang menyebut bahwa anak-anak yang berolahraga secara rutin cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi serta tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah.
Secara khusus, olahraga beregu juga memberikan manfaat dalam hal relasi sosial dan kesehatan mental.
Peran teknologi dan kegiatan membaca
Menariknya, sebuah penelitian dari Universitas Cambridge pada awal 2023 turut memperkuat hasil studi dari Finlandia.
Mereka menemukan bahwa membaca untuk kesenangan berkaitan erat dengan kesehatan mental yang lebih baik, daya pikir kreatif, dan peningkatan kemampuan kognitif anak.
Studi serupa oleh Cincinnati Children's Hospital mengungkap bahwa anak-anak yang lebih sering membaca memperoleh nilai lebih tinggi dalam tes kognitif dibandingkan dengan mereka yang mengganti waktu membaca dengan bermain gawai.
Namun, tidak semua aktivitas berbasis layar memiliki dampak negatif.
American Psychological Association menjelaskan bahwa bermain video game juga dapat memberikan manfaat, terutama dalam hal peningkatan memori, kesadaran spasial, dan keterampilan sosial terutama ketika dimainkan secara kelompok.