Hammad Hendra
Senin, Maret 31, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. (Dok. PAFI) |
PEWARTA.CO.ID - Lebaran sering kali identik dengan hidangan yang kaya akan gula, mulai dari kue-kue manis, sirup, hingga makanan bersantan yang tinggi karbohidrat.
Sayangnya, konsumsi gula berlebih setelah perayaan ini dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Menyadari hal tersebut, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Bolaang Mongondow dan PAFI Kota Kalimantan aktif mengadakan penyuluhan kepada masyarakat terkait bahaya konsumsi gula yang berlebihan serta memberikan panduan pola makan seimbang.
Dampak negatif konsumsi gula berlebih
Meskipun gula merupakan sumber energi yang cepat bagi tubuh, konsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, di antaranya:
1. Peningkatan risiko diabetes
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Banyak orang yang masih mengonsumsi makanan manis setelah Lebaran tanpa menyadari dampaknya terhadap kadar gula darah.
2. Obesitas dan penyakit jantung
Makanan tinggi gula memiliki kandungan kalori yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang pada gilirannya menjadi faktor risiko utama untuk penyakit jantung, hipertensi, dan stroke.
3. Kerusakan gigi
Gula yang menempel pada gigi menjadi makanan bagi bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang dan masalah gusi.
Anak-anak yang gemar mengonsumsi makanan manis setelah Lebaran menjadi kelompok yang paling rentan.
4. Penurunan sistem imun
Kadar gula tinggi dalam darah dapat melemahkan daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan penyakit.
5. Gangguan metabolisme dan energi
Lonjakan gula darah yang cepat diikuti dengan penurunan drastis dapat menyebabkan kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi.
PAFI gencarkan edukasi kesehatan
Sebagai organisasi yang berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, PAFI Bolaang Mongondow dan PAFI Kota Kalimantan menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi, di antaranya:
1. Penyuluhan di Puskesmas dan Posyandu
PAFI memberikan edukasi mengenai bahaya konsumsi gula berlebih kepada kelompok rentan seperti penderita diabetes, anak-anak, dan lansia.
2. Kampanye “Gula Sehat, Hidup Sehat”
Melalui media sosial dan seminar langsung, PAFI mengajak masyarakat untuk mengurangi asupan gula dan beralih ke pilihan makanan yang lebih sehat, seperti buah-buahan segar.
3. Program pemeriksaan kesehatan gratis
PAFI mengadakan cek kadar gula darah gratis pasca Lebaran guna mendeteksi potensi diabetes serta memberikan konsultasi terkait pola makan sehat.
4. Sosialisasi label nutrisi pada produk
Makanan Masyarakat diajarkan cara membaca label gizi pada kemasan makanan agar dapat memilih produk dengan kandungan gula yang lebih rendah.
Cara mengurangi konsumsi gula setelah Lebaran
Untuk menjaga kesehatan setelah Lebaran, berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan:
Mengurangi konsumsi minuman manis seperti teh manis, soda, dan sirup dengan menggantinya dengan air putih, infused water, atau teh tanpa gula.
Memilih camilan sehat seperti buah segar dibandingkan dengan kue-kue yang tinggi gula dan kalori.
Menggunakan pemanis alami seperti madu atau gula aren dalam jumlah terbatas.
Membatasi konsumsi makanan olahan yang mengandung gula tersembunyi seperti saus botolan dan makanan instan.
Memperbanyak asupan serat dan protein untuk memberikan rasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan makan manis.
Konsumsi gula berlebih setelah Lebaran dapat membawa dampak serius bagi kesehatan, mulai dari diabetes hingga penyakit jantung.
Melalui berbagai program edukasi, PAFI Bolaang Mongondow dan PAFI Kota Kalimantan terus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pola makan sehat dan membatasi konsumsi gula.