Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, Juni 07, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Stok daging kurban melimpah harus disertai dengan cara penyimpanan yang tepat agar awet dan tahan lama. (Foto: Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Setelah perayaan Idul Adha, stok daging kurban di rumah sering kali melimpah. Namun, jika tidak disimpan dengan cara yang tepat, daging bisa cepat rusak dan bahkan membahayakan kesehatan.
Menyikapi hal tersebut, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), membagikan panduan praktis agar daging kurban awet dan tahan lama sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya, PKGM FK-KMK UGM menyampaikan enam langkah penting dalam menyimpan daging kurban.
Tips ini tidak hanya menjaga kualitas, tetapi juga mencegah kontaminasi bakteri yang bisa berkembang jika penanganan daging tidak dilakukan secara higienis.
Berikut enam langkah penyimpanan daging kurban yang direkomendasikan UGM dan bisa langsung Anda terapkan, sebagaimana disadur dari laman Pafikotalampung.org.
1. Cuci tangan atau gunakan sarung tangan sebelum menyentuh daging
Kontaminasi bakteri bisa dimulai dari tangan yang tidak bersih. Maka, sebelum mengolah atau menyimpan daging, pastikan mencuci tangan terlebih dahulu atau menggunakan sarung tangan sebagai pelindung.
2. Rebus bagian rentan seperti jeroan dan kepala sebelum disimpan
Bagian seperti kepala, kaki, jeroan, dan kulit sangat rentan terhadap kontaminasi. Sebelum dimasukkan ke dalam penyimpanan, rebus terlebih dahulu agar bakteri yang menempel mati dan daging menjadi lebih aman.
3. Simpan dalam porsi sekali masak dengan wadah tertutup
Pisahkan daging ke dalam takaran sekali masak, lalu simpan dalam wadah tertutup. Selain menjaga kehigienisan, cara ini juga lebih praktis saat hendak mengolah daging tanpa harus mencairkan seluruh stok.
4. Jangan cuci daging sebelum disimpan
Mencuci daging sebelum disimpan justru bisa mempercepat pertumbuhan bakteri. Air yang tersisa pada daging menciptakan lingkungan lembap yang ideal bagi mikroorganisme berkembang biak. Cuci daging hanya saat akan dimasak.
5. Dinginkan daging di chiller sebelum dimasukkan ke freezer
Langkah ini penting untuk mempertahankan kualitas tekstur daging. Jangan langsung masukkan daging ke freezer. Dinginkan terlebih dahulu di bagian chiller kulkas selama 12–24 jam agar proses pembekuan berjalan lebih stabil.
6. Hindari membekukan kembali daging yang sudah dicairkan
Proses pencairan (thawing) bisa menyebabkan bakteri berkembang jika daging dibiarkan di suhu ruang terlalu lama. Oleh karena itu, daging yang sudah dicairkan sebaiknya langsung diolah dan jangan dibekukan ulang.
Meskipun tampak sepele, keenam langkah ini terbukti efektif dalam menjaga kualitas daging kurban agar tidak cepat rusak dan tetap aman dikonsumsi.
Langkah-langkah penyimpanan ini sangat relevan, apalagi saat stok daging melimpah pasca-Iduladha. Dengan penanganan yang tepat, daging bisa awet berbulan-bulan tanpa kehilangan nutrisi dan rasa.
Jadi, jika Anda baru saja menerima daging kurban, pastikan Anda menyimpannya dengan metode yang benar. Selain lebih hemat, kesehatan keluarga juga lebih terjaga.