Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, Juni 07, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Tips aman mengonsumsi daging kambing saat Idul Adha. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Menjelang Hari Raya Idul Adha, konsumsi daging, terutama kambing, meningkat drastis di masyarakat. Namun, bagi penderita hipertensi, momen ini bisa jadi penuh dilema.
Banyak yang khawatir daging kambing dapat memicu tekanan darah tinggi. Benarkah demikian?
Daging kambing dikenal sebagai sumber protein hewani yang kaya gizi. Dalam 100 gram daging kambing terkandung sekitar 63,8 mg kolesterol, 122 kalori, 2,6 gram lemak total, 0,79 gram lemak jenuh, 3,2 mg zat besi, dan 23 gram protein.
Kandungan itu menjadikannya pilihan yang menarik, tapi tetap perlu dikonsumsi dengan bijak.
Apakah daging kambing bisa picu hipertensi?
Mengutip laporan dari Asian-Australasian Journal of Animal Sciences yang dilansir oleh National Center for Biotechnology Information, konsumsi daging kambing atau ayam dalam jangka panjang tidak terbukti langsung meningkatkan tekanan darah.
Namun, risikonya muncul ketika daging kambing dikonsumsi bersamaan dengan kadar garam tinggi (3-4%), yang terbukti bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Masalah lain terletak pada cara memasak dan porsi konsumsi. Daging kambing yang dimasak sembarangan atau dikonsumsi berlebihan dapat berdampak negatif bagi tekanan darah, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat hipertensi.
4 Cara aman konsumsi daging kambing bagi penderita hipertensi
Agar tetap bisa menikmati kelezatan daging kambing tanpa khawatir tekanan darah melonjak, berikut empat cara bijak yang direkomendasikan, dikutip dari Pafisabangmarauke.org:
1. Kukus atau rebus daging terlebih dahulu
Suhu tinggi saat memanggang atau menggoreng daging kambing bisa membuat tekstur jadi keras dan kolesterol meningkat. Mengukus atau merebus dengan api kecil adalah metode yang lebih aman.
Tips tambahan: lumuri daging dengan mentimun sebelum dimasak untuk mengurangi bau khas kambing.
2. Batasi penggunaan garam
Garam adalah musuh utama penderita darah tinggi. Terlalu banyak garam membuat tubuh menahan cairan, meningkatkan volume darah, dan pada akhirnya menambah tekanan darah.
Batas aman konsumsi garam harian adalah maksimal 2,3 gram atau kurang dari ¼ sendok makan per hari.
3. Konsumsi secukupnya
Daging kambing mengandung kolesterol cukup tinggi. Bila dikonsumsi berlebihan, risiko penyumbatan pembuluh darah meningkat, sehingga jantung bekerja lebih keras.
Para ahli menyarankan maksimal konsumsi daging merah 90 gram per hari agar tubuh tetap dalam kondisi sehat.
4. Perhatikan makanan pendamping
Meski rendah lemak jenuh, daging kambing tetap perlu didampingi makanan bergizi seimbang.
Tambahkan sayuran, serat, dan buah-buahan dalam porsi makan agar nutrisi tetap terpenuhi dan tidak terjadi ketidakseimbangan asupan yang bisa memicu hipertensi.
Menghindari daging kambing sepenuhnya bukanlah solusi, terutama jika Anda adalah pencinta sajian kurban. Yang terpenting adalah mengontrol cara pengolahan, membatasi bumbu terutama garam, serta memastikan porsi tetap wajar.
Dengan memperhatikan tips di atas, siapa pun, termasuk penderita hipertensi, bisa tetap menikmati hidangan khas Idul Adha tanpa rasa was-was.