Nimas Taurina
Sabtu, Mei 03, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi - Bayi mendapatkan imunisasi DPT. (Dok. Alodokter.com). |
PEWARTA.CO.ID - Imunisasi DPT merupakan salah satu vaksin penting yang diberikan pada bayi untuk mencegah tiga penyakit serius: difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Biasanya, vaksin ini mulai diberikan sejak bayi berusia 2 bulan dan dilanjutkan secara bertahap sesuai jadwal imunisasi yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan.
Setelah disuntik vaksin DPT, tubuh bayi mulai membentuk kekebalan terhadap ketiga penyakit tersebut. Namun, reaksi tubuh seperti demam ringan, nyeri di bekas suntikan, atau menjadi lebih rewel sering kali muncul. Untuk itu, orangtua perlu memperhatikan beberapa hal yang sebaiknya dihindari agar proses pemulihan berjalan lancar dan sistem kekebalan anak bekerja secara optimal.
4 pantangan yang harus dihindari setelah imunisasi DPT
Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan usai si kecil menerima imunisasi DPT:
1. Jangan langsung ajak anak keluar rumah
Setelah vaksinasi, anak perlu waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri. Membawanya ke luar rumah, terutama ke tempat ramai seperti pusat perbelanjaan atau area umum lainnya, bisa meningkatkan risiko paparan infeksi dan membuat tubuhnya makin lelah. Sebaiknya biarkan anak beristirahat di rumah selama 1–2 hari sambil terus dipantau kondisinya.
2. Hindari memberikan obat tanpa rekomendasi dokter
Biasanya, tenaga medis akan memberikan saran mengenai penggunaan obat penurun demam jika dibutuhkan. Namun, orangtua harus menghindari memberi obat lain yang tidak diresepkan. Obat yang tidak tepat bisa memicu reaksi yang tidak diinginkan dan justru memperburuk kondisi anak. Jika demam atau keluhan lain tidak kunjung membaik, konsultasikan langsung dengan dokter.
3. Jangan pijat area suntikan
Beberapa orangtua mungkin berniat memijat area bekas suntikan dengan harapan bisa mengurangi nyeri atau bengkak. Padahal, tindakan ini justru berisiko memperparah iritasi. Jika muncul kemerahan atau bengkak, cukup kompres dingin di area tersebut sebagai langkah pertolongan pertama yang aman.
4. Jangan menunda imunisasi lanjutan
Munculnya efek samping ringan setelah vaksinasi bukanlah alasan untuk melewatkan jadwal imunisasi berikutnya. Efek tersebut justru menunjukkan bahwa tubuh anak sedang merespons vaksin dengan membentuk antibodi.
Imunisasi yang lengkap dan tepat waktu sangat penting untuk memastikan perlindungan optimal terhadap penyakit berbahaya. Maka dari itu, pastikan jadwal berikutnya tetap dilaksanakan sesuai anjuran dari puskesmas, klinik, atau rumah sakit.
Tips membantu anak lebih nyaman setelah imunisasi
Agar anak merasa lebih tenang dan cepat pulih usai imunisasi DPT, orangtua bisa menerapkan beberapa langkah sederhana berikut:
-
Peluk atau gendong si kecil untuk memberikan kenyamanan emosional, terutama jika ia tampak lebih rewel dari biasanya.
-
Berikan ASI atau susu formula lebih sering agar anak tetap terhidrasi dan merasa tenang.
-
Kompres dingin area suntikan jika terlihat bengkak atau terasa hangat saat disentuh.
-
Pastikan anak cukup tidur dan istirahat, karena ini sangat membantu tubuh dalam proses pemulihan.
Jika orangtua merasa khawatir dengan reaksi tubuh anak setelah imunisasi, seperti demam yang tidak turun, tangisan yang tidak berhenti, atau muncul gejala lain yang tidak biasa, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Layanan konsultasi online kini mempermudah orangtua untuk mendapatkan saran medis tanpa harus keluar rumah.