Hammad Hendra
Sabtu, Maret 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi shalat Idul Fitri. (Dok. Pixabay ) |
PEWARTA.CO.ID - Idul Fitri merupakan momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa.
Perayaan ini bukan sekadar ajang kebahagiaan, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam, termasuk mempererat persaudaraan dan meningkatkan rasa syukur.
Rasulullah Muhammad SAW telah memberikan contoh bagaimana merayakan Idul Fitri dengan penuh kesederhanaan dan makna.
Lalu, bagaimana cara Rasulullah merayakan Idul Fitri yang bisa dijadikan teladan bagi umat Muslim saat ini?
Mengumandangkan takbir sebagai ungkapan syukur
Salah satu sunnah yang diajarkan Rasulullah dalam menyambut Idul Fitri adalah mengumandangkan takbir.
Takbir ini dilantunkan mulai dari malam sebelum Idul Fitri hingga sebelum salat dilaksanakan.
Takbir dikumandangkan di masjid, rumah, serta dalam perjalanan menuju tempat salat, sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah dan ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan selama Ramadan.
Bagi Rasulullah, takbir bukan sekadar bacaan, melainkan perayaan kemenangan spiritual yang menggema di seluruh penjuru.
Bahkan, beliau menganjurkan agar keluarga turut serta dalam takbir, baik di rumah maupun di tempat umum, agar suasana kebersamaan semakin terasa.
Berpenampilan bersih dan rapi di hari kemenangan
Dalam merayakan Idul Fitri, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk memakai pakaian terbaik.
Pakaian yang dikenakan tidak harus baru, tetapi setidaknya bersih dan rapi sebagai bentuk penghormatan terhadap hari yang istimewa ini.
Kebiasaan ini mengajarkan bahwa menjaga kebersihan dan kerapihan adalah bagian dari nilai-nilai Islam.
Dengan berpenampilan baik, seseorang juga menunjukkan rasa hormat terhadap perayaan Idul Fitri dan kebersamaan dalam masyarakat.
Menyantap makanan sebelum shalat Idul Fitri
Salah satu sunnah yang diajarkan Rasulullah sebelum melaksanakan salat Idul Fitri adalah makan terlebih dahulu. Beliau biasanya mengonsumsi beberapa butir kurma sebelum berangkat ke tempat shalat.
Hal ini mengandung makna bahwa Idul Fitri adalah hari berbuka setelah sebulan penuh berpuasa, sehingga umat Muslim dianjurkan untuk tidak berpuasa pada hari tersebut.
Menunaikan shalat Idul Fitri secara berjamaah
Salat Idul Fitri adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan dilakukan secara berjamaah, baik di masjid maupun di lapangan terbuka.
Shalat ini terdiri dari dua rakaat yang diakhiri dengan khotbah sebagai pengingat bagi umat Islam tentang makna Idul Fitri dan pentingnya meningkatkan ketakwaan.
Rasulullah SAW mencontohkan bahwa seluruh umat Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dianjurkan untuk menghadiri salat ini sebagai bentuk kebersamaan dalam merayakan hari kemenangan.
Menikmati hiburan dengan tetap menjaga batasan
Dalam sejarah Islam, Rasulullah pernah menemani Aisyah menyaksikan pertunjukan permainan tombak dan tameng pada hari Idul Fitri.
Hal ini menunjukkan bahwa hiburan yang tidak melanggar aturan agama diperbolehkan dalam Islam.
Di zaman modern, bentuk hiburan bisa beragam, seperti mengunjungi taman hiburan, menghadiri festival, atau sekadar berkumpul bersama keluarga.
Namun, umat Muslim tetap dianjurkan untuk menjaga adab dan tidak berlebihan dalam merayakan kebahagiaan.
Silaturahmi dan saling memaafkan
Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, sahabat, dan sesama Muslim.
Rasulullah SAW selalu memberikan contoh dengan mengunjungi kerabat serta sahabatnya untuk saling memaafkan dan memperkuat hubungan persaudaraan.
Di era digital saat ini, silaturahmi tidak hanya bisa dilakukan secara langsung, tetapi juga melalui sarana komunikasi seperti telepon atau video call.
Yang terpenting adalah menjaga hubungan baik dan saling memaafkan sebagai bentuk penyucian hati setelah Ramadhan.
Ucapan selamat yang sarat makna
Para sahabat Rasulullah biasa mengucapkan, “Taqabbalallaahu minna wa minkum” yang berarti “Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kalian.”
Tradisi ini menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk saling memberikan ucapan selamat serta mendoakan satu sama lain.
Ungkapan ini memiliki makna mendalam, yaitu harapan agar seluruh amal ibadah selama Ramadan diterima oleh Allah.
Selain itu, ucapan selamat Idul Fitri juga menjadi momen untuk mempererat hubungan dan menyebarkan kebahagiaan.
Lebaran 2025: Menghidupkan kembali tradisi Rasulullah
Sebagai umat Muslim, kita dapat merayakan Idul Fitri dengan tetap mengacu pada ajaran Rasulullah.
Lebaran bukan hanya tentang perayaan dan kegembiraan, tetapi juga momentum untuk meningkatkan ibadah, mempererat persaudaraan, dan menjaga akhlak sesuai tuntunan Islam.
Dengan meneladani cara Rasulullah dalam merayakan Idul Fitri, kita dapat mengisi hari kemenangan ini dengan keberkahan dan makna yang lebih dalam.
Mari kita sambut Lebaran 2025 dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai kebaikan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.