Mengenal Penyakit Jantung Koroner: Pembunuh Diam-diam di Usia Produktif

1 week ago 24

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Rabu, April 09, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Pembunuh Diam-diam di Usia Produktif
Mengenal penyakit jantung koroner: Pembunuh diam-diam di usia produktif. (Dok. Freepik)

PEWARTA.CO.ID - Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi salah satu ancaman kesehatan serius di Indonesia, terutama bagi penduduk usia produktif yang tinggal di wilayah perkotaan.

Penyakit ini muncul akibat adanya penyempitan atau bahkan penyumbatan pada arteri koroner akibat penumpukan kolesterol dan lemak di dinding pembuluh darah.

Gangguan ini menghambat aliran darah ke jantung dan bisa berujung pada kondisi yang fatal, seperti henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.

Arteri koroner: Jalur utama oksigen ke jantung

Arteri koroner berfungsi sebagai saluran utama yang menyuplai oksigen dan nutrisi ke otot jantung agar organ vital ini bisa terus bekerja optimal.

Sistem arteri ini terdiri dari empat bagian utama:

  • Arteri koroner kanan, yang memasok darah ke sisi kanan jantung.
  • Arteri koroner kiri, yang bertugas menyuplai darah ke bagian kiri.
  • Arteri desendens anterior kiri, yang membawa darah ke bagian depan dan bawah jantung.
  • Arteri sirkumfleksa kiri, yang mengalirkan darah ke area samping dan belakang jantung.
  • Ketika plak menumpuk di arteri akibat aterosklerosis, aliran darah ke jantung terganggu.

Jika tak ditangani, hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung dan memicu serangan jantung.

Tanda dan gejala yang patut diwaspadai

PJK dapat menunjukkan berbagai gejala yang bervariasi. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Rasa nyeri atau tekanan di dada yang bisa menjalar ke rahang, leher, punggung, lengan kiri, atau perut kiri.
  • Keringat dingin, mual, bahkan muntah.
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia) yang dapat berkembang menjadi henti jantung.
  • Sesak napas, terutama setelah melakukan aktivitas berat atau mengalami stres.
  • Kepala terasa ringan atau bahkan pingsan.

Jika mengalami tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat.

Apa yang menyebabkan penyakit Ini?

Penyakit jantung koroner bisa dipicu oleh berbagai faktor seperti:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi.
  • Diabetes melitus.
  • Obesitas.
  • Merokok.
  • Peradangan pada pembuluh darah.
  • Plak yang terbentuk di arteri bisa pecah dan menyebabkan pembekuan darah.

Jika gumpalan ini menyumbat arteri secara total, maka serangan jantung bisa terjadi secara tiba-tiba.

Faktor risiko yang tak boleh diabaikan

Beberapa kondisi berikut meningkatkan risiko seseorang terkena PJK:

  1. Usia: Semakin bertambah usia, pembuluh darah cenderung kehilangan elastisitas dan menyempit.
  2. Jenis kelamin: Menurut jurnal dari U.S. National Library of Medicine, pria lebih rentan terhadap penyakit ini dibandingkan wanita. Disebutkan bahwa pria cenderung “kurang adaptif mengatasi peristiwa stres secara fisiologis, perilaku, dan emosional yang berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung koroner.”
  3. Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung, risiko Anda meningkat.
  4. Gaya hidup tidak sehat: Pola makan tinggi lemak jenuh, minim aktivitas fisik, serta stres berlebih memperbesar peluang terkena penyakit ini.
  5. Hipertensi dan diabetes: Dua kondisi ini dapat mempercepat kerusakan arteri.
  6. Konsumsi alkohol berlebihan: Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Lansia lebih rentan terhadap komplikasi

Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh dalam menjaga fungsi organ menurun, termasuk sistem kardiovaskular.

Data dari Riskesdas 2018 menunjukkan peningkatan angka kematian akibat PJK dari 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% di tahun 2018.

Lansia dengan penyakit ini juga lebih berisiko mengalami komplikasi serius seperti gagal jantung, stroke, hingga gangguan organ lainnya.

Pencegahan: Gaya hidup sehat adalah kuncinya

Langkah paling efektif untuk mencegah PJK adalah dengan mengadopsi pola hidup sehat, di antaranya:

  • Mengatur pola makan rendah lemak dan kolesterol, serta memperbanyak konsumsi serat dari sayur, buah, dan biji-bijian.
  • Berhenti merokok karena zat nikotin dapat mempersempit pembuluh darah dan mempercepat kerusakan arteri.
  • Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau olahraga teratur.
  • Menjaga berat badan ideal dan membatasi konsumsi alkohol.
  • Rutin berolahraga seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini masalah kardiovaskular.
Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |