Redaksi Pewarta.co.id
Jumat, April 11, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Viral video pria mengamuk terhadap seorang polisi di Tangsel, diduga lakukan pelecehan seksual. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Sebuah video yang memperlihatkan kemarahan seorang pria di kantor polisi kawasan Muncul, Tangerang Selatan, viral di media sosial.
Pria tersebut diketahui merupakan suami dari seorang wanita penjual es dan kopi yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum polisi.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @tangsel_update dan langsung menarik perhatian warganet.
Dalam rekaman itu, sang suami terlihat meluapkan amarahnya kepada beberapa anggota polisi, sambil menunjuk sosok yang diduga sebagai pelaku pelecehan.
“Ini Polisi yang di Muncul, jaga di Muncul, ini meraba-raba istri saya ini, ini sudah pelecehan seksual ini,” ujar pria tersebut dalam video.
Suasana tegang terjadi ketika salah satu polisi mencoba meminta agar momen itu tidak direkam. Namun, sang suami menolak dan tetap memvideokan aksinya sebagai bentuk protes.
“Enggak terimalah,” ujarnya tegas.
“Ini pelecehan seksual, saya tanya ngaku enggak? Jangan mentang-mentang bapak Polisi, istri saya, saya enggak terima sebagai suaminya,” lanjutnya dengan nada marah.
Dalam pengakuannya, korban menyebut bahwa tindakan tak pantas itu sudah terjadi lebih dari sekali.
Dugaan ini memperburuk situasi dan mempertegas kemarahan suami korban yang menuntut agar pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya.
Kronologi dugaan pelecehan seksual oleh polisi
Informasi tambahan mengenai insiden ini turut diungkap oleh akun X (dulu Twitter) @heraloebss, yang membagikan kronologi kejadian. Disebutkan bahwa insiden terjadi saat korban sedang berjualan di sekitar wilayah Muncul.
Oknum polisi tersebut dikatakan memesan kopi dan es, namun saat bertransaksi, diduga menyentuh bagian paha korban tanpa izin.
“Ceritanya temen bini gua jualan kopi sama es gitu ya, terus polisi itu mesan, pas mesan dipegang-pegang pahanya (korban), posisi pelecehannya di Muncul,” tulis akun tersebut.
Hingga artikel ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dugaan kasus ini.
Publik pun mendesak agar Kepolisian segera mengambil tindakan tegas, menyelidiki kasus ini secara objektif, dan memberikan keadilan bagi korban.