Hammad Hendra
Minggu, April 13, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. Pemerintah siapkan internet cepat 100 Mbps seharga Rp 100 ribu, ini jadwalnya. (Dok. iStockphoto) |
PEWARTA.CO.ID - Pemerintah Indonesia tengah merancang langkah besar untuk menghadirkan layanan internet cepat dan terjangkau bagi masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan spektrum frekuensi 1,4 GHz guna mendukung layanan internet berkecepatan 100 Mbps dengan harga sekitar Rp 100 ribu.
Namun, proses lelang spektrum tersebut belum dapat dimulai lantaran masih menunggu pengesahan regulasi pendukung.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Wayan Toni.
“Untuk lelang, kami masih menunggu penetapan PM (Peraturan Menteri) tentang penggunaan spektrum frekuensi 1,4 dan RKM ttg standarisasi perangkat BWA oleh bu Menteri,” ujar Wayan kepada CNBC Indonesia pada Rabu (9/4/2025).
Setelah Peraturan Menteri dan Rancangan Keputusan Menteri (RKM) mengenai standardisasi perangkat ditetapkan, tahapan selanjutnya adalah penyusunan RKM terkait harga dasar serta dokumen seleksi untuk proses lelang.
Apabila seluruh persiapan telah rampung, barulah lelang frekuensi bisa digelar.
"Target kami Mei sudah bisa dimulai," lanjut Wayan, menandakan optimisme pemerintah dalam mempercepat proses pelaksanaan.
Saat diminta informasi mengenai calon peserta lelang, Wayan belum memberikan rincian pasti.
Ia menyebut bahwa kepastian tersebut baru akan diketahui saat proses lelang dimulai.
Ia juga menekankan bahwa peserta lelang akan berasal dari pihak yang telah mengantongi izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet switched.
“Kita tunggu lelang saja nanti ya, berapa perusahaan yang akan mendaftar,” katanya. “Terutama yang punya izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal Packet switched,” dia menambahkan.
Sebagai catatan, Kementerian Komdigi menyiapkan spektrum selebar 80 MHz dalam rentang 1,4 GHz yang diperuntukkan bagi layanan Broadband Wireless Access (BWA).
Teknologi ini digunakan untuk menyediakan layanan akses data melalui jaringan tetap lokal berbasis packet switched, seperti modem atau router non-seluler.
Langkah ini menjadi bagian dari visi pemerintah untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi namun dengan biaya yang terjangkau.
Target harga layanan ini berada di kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per bulan, sejalan dengan aspirasi pemerintah dalam memperluas konektivitas digital di seluruh pelosok negeri.
Jika seluruh tahapan berjalan sesuai jadwal, masyarakat Indonesia bisa segera menikmati layanan internet cepat dengan harga yang ramah di kantong.
Upaya ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerataan akses digital terus menjadi prioritas utama dalam transformasi teknologi nasional.