Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, April 12, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Presiden Prabowo Subianto ingin mengevakuasi warga Gaza yang terdampak konflik. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi ribuan korban konflik di Gaza mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Melalui Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas, pihaknya menyatakan siap melaksanakan misi kemanusiaan tersebut jika mendapat instruksi langsung dari Presiden.
"Jadi Kementerian Pertahanan termasuk TNI tentunya kita bergerak atas perintah dari presiden, jadi kita tahu bahwa presiden juga mantan menteri pertahanan," kata Frega kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).
Frega menambahkan, pihaknya saat ini masih menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo untuk segera mengoperasikan pesawat dalam rangka misi evakuasi kemanusiaan.
Evakuasi gelombang pertama
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengungkapkan kesiapan Indonesia untuk mengevakuasi warga Palestina yang menjadi korban luka-luka dan trauma akibat serangan di Gaza.
Hal ini disampaikan langsung saat dirinya berada di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka dan nanti segera kirim Menteri Luar Negeri untuk diskusi dengan Pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap evakuasi," ujar Prabowo, Rabu (9/4/2025) dini hari.
Ia menegaskan, Indonesia membuka pintu bagi siapa pun yang membutuhkan bantuan, termasuk anak-anak yatim piatu, korban trauma, dan korban luka serius.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah akan bekerja sama dengan otoritas Palestina dan pihak terkait di lapangan.
"Mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu siapa pun boleh pemerintah Palestina dan pihak terkait di situ mereka ingin dievakuasi ke Indonesia," sambungnya.
Sebagai langkah awal, Prabowo menyatakan bahwa evakuasi tahap pertama akan mencakup sekitar 1.000 warga Gaza, dan Indonesia akan menyiapkan armada pesawat khusus untuk membawa mereka ke tanah air.
"Kami siap akan kirim pesawat untuk angkut mereka, kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," pungkasnya.
Indonesia tunjukkan komitmen kemanusiaan
Rencana besar ini mempertegas posisi Indonesia dalam menunjukkan solidaritas internasional, khususnya terhadap Palestina.
Selain menjadi salah satu bentuk dukungan diplomatik, langkah evakuasi ini juga mencerminkan kesigapan pemerintah dalam misi kemanusiaan global.
Masyarakat internasional kini menanti realisasi dari komitmen ini, sementara jajaran Kemhan dan TNI disebut siap menjalankan perintah kapan saja bila dibutuhkan.