Hammad Hendra
Sabtu, April 12, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. Strategi investasi aman dan menguntungkan di tengah ketidakpastian perang dagang. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Ketegangan ekonomi global akibat perang dagang yang dipicu oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, membuat banyak orang mulai memikirkan cara mengelola keuangan secara cerdas.
Salah satu langkah yang banyak dipilih adalah berinvestasi untuk menjaga kestabilan aset dan tetap meraih keuntungan.
Andi Nugroho, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), menekankan pentingnya memilih instrumen investasi yang memiliki risiko rendah hingga menengah, terutama di situasi ekonomi yang tidak pasti.
"Maka pilihannya bisa di surat utang negara seperti ORI maupun sukuk ritel. Selain itu, bisa investasi di reksadana berbasis pasar uang ataupun yang berbasis pendapatan tetap," kata Andi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/4/2025).
Tak hanya itu, ia juga merekomendasikan aset berwujud seperti logam mulia sebagai alternatif investasi yang relatif aman.
"Atau bisa juga investasi di logam mulia, seperti emas batangan ataupun perak," ujarnya.
Namun, Andi mengingatkan agar investasi dilakukan dengan hati-hati.
Ia menegaskan bahwa dana yang digunakan sebaiknya berasal dari “uang dingin”, yaitu dana sisa dari kebutuhan pokok harian.
Ia juga menyebut bahwa alokasi yang ideal untuk investasi adalah sebesar 10 persen dari total penghasilan.
Selain berinvestasi, Andi menyarankan masyarakat untuk mulai menahan laju pengeluaran.
Menurutnya, penting untuk menetapkan skala prioritas dalam mengelola keuangan agar tidak terganggu oleh pengeluaran yang tidak perlu.
"Bila tabungan sudah menipis, bahkan sudah minus, maka sebaiknya mengurangi dengan drastis pengeluaran lainnya, terutama untuk hal-hal yang tidak bersifat kewajiban," ucapnya.
Senada dengan Andi, Agustina Fitria, perencana keuangan dari One Shild Consulting, juga menggarisbawahi pentingnya pemahaman sebelum berinvestasi.
Ia menyarankan agar masyarakat hanya menanamkan uang pada instrumen yang sudah dipahami, serta tetap mempertimbangkan risiko.
"Untuk investasi, gunakan uang dingin, bukan uang untuk biaya hidup sehari-hari karena investasi tidak selalu cuan, tetap ada risiko rugi," ujar Agustina.
Agustina juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan uang, terutama di tengah situasi ekonomi yang belum stabil.
Salah satu caranya adalah dengan menekan pengeluaran yang tidak mendesak dan fokus pada kebutuhan esensial.
"Kembali isi tabungan dengan disiplin, bayar utang. Bahkan, tambah pemasukan dengan kerja sambilan yang tidak mengganggu pekerjaan utama," ucapnya.
Dalam kondisi ekonomi yang serba tak menentu, langkah-langkah strategis seperti investasi cerdas, manajemen keuangan yang disiplin, serta pengeluaran yang selektif bisa menjadi kunci untuk menjaga kestabilan finansial.
Masyarakat pun dituntut untuk semakin cermat dan adaptif dalam mengelola uang demi masa depan yang lebih aman secara ekonomi.