Sutradara 'Jumbo' Bocorkan Fakta Unik dan Detail Tersembunyi yang Bikin Penonton Makin Kagum

1 week ago 30

Pewarta Network

Pewarta Network

Selasa, April 08, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Sutradara 'Jumbo' Bocorkan Fakta Unik dan Detail Tersembunyi yang Bikin Penonton Makin Kagum
Sutradara sekaligus penulis film animasi Jumbo, Ryan Adriandhy. (Dok. Google Image).

PEWARTA.CO.ID - Film animasi Jumbo tak hanya menarik dari sisi visual dan cerita, tapi juga menyimpan banyak detail tersembunyi alias easter egg yang diam-diam menambah daya tariknya. Sutradara Ryan Adriandhy membocorkan beberapa fakta menarik di balik proses kreatif film ini saat konferensi pers perdana.

Sebagai debut penyutradaraannya di film animasi panjang, Ryan banyak bermain dengan detail yang hanya bisa ditangkap oleh mata jeli para penonton. Salah satu contohnya adalah perbedaan pengisi suara karakter utama Don di dua fase usia. Prince Poetiray mengisi suara Don saat berusia 10 tahun, sementara Den Bagus dipercaya mengisi suara Don kecil berumur 4 tahun dalam adegan kilas balik.

Menariknya, penggemar berhasil menangkap detail dari salah satu trailer film. Dalam potongan singkat itu, kalender di kamar Don kecil menunjukkan tanggal 24 Februari 1994, mengisyaratkan bahwa kisah utama Don berusia 10 tahun terjadi sekitar tahun 2000-an. “Tebakan mereka benar,” ujar Ryan.

Ryan sengaja menempatkan latar waktu film di awal tahun 2000-an, masa ketika anak-anak lebih sering bermain di luar rumah ketimbang tenggelam dalam layar gawai.

“(Alasannya) kami pingin menunjukkan masa-masa indah main kasti, ngemong kambing, bukannya mabar (main game bareng),” kata Ryan. Latar suasana tersebut menjadi ruh utama dalam Jumbo, membangkitkan nostalgia bagi generasi milenial yang tumbuh di era serupa.

Nama kampung fiktif tempat Don tinggal, yaitu Seruni, ternyata tercetus dari obrolan santai para tim kreatif. Nama itu merupakan gabungan spontan dari kata "seru" dan "nih".

“Awalnya, nama Seruni muncul gitu aja pas tukar pikiran,” kata Ryan.

Tak hanya itu, detail plat nomor kendaraan dalam film juga tak luput dari perhatian. Salah satu mobil menggunakan plat bertuliskan R O35 LI, yang dibaca sebagai "Rusli", nama tokoh kepala desa di film tersebut.

“Itu ide datang dari anak-anak yang suka modif plat nomor,” jelas Ryan.

Ryan mengaku pemilihan kode "R" pada plat tersebut dilakukan tanpa sengaja mengetahui bahwa itu adalah kode wilayah Banyumas dan sekitarnya, termasuk Purwokerto. “Mohon maaf kalau ada Pak Kades di Purwokerto yang merasa, benaran itu cuma kebetulan!” ujar Ryan sambil bercanda.

Jumbo merupakan proyek ambisius yang digarap selama lima tahun. Ryan Adriandhy, yang sebelumnya dikenal sebagai komika tunggal, menjajal kemampuan barunya sebagai sutradara dalam film animasi layar lebar ini.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |