Nimas Taurina
Minggu, April 06, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi - Tanda-tanda seseorang mengalami post holiday blues. (Dok. Voi.id). |
PEWARTA.CO.ID - Awal tahun seringkali membawa harapan baru. Banyak orang menyambut tahun 2025 dengan semangat, resolusi segar, dan rencana yang penuh antusiasme. Namun tidak sedikit pula yang justru merasa murung, kelelahan, dan kehilangan semangat setelah liburan panjang berakhir. Jika kamu termasuk orang yang merasa “kosong” begitu kalender berganti ke Januari, bisa jadi kamu sedang mengalami apa yang disebut dengan Post Holiday Blues.
Fenomena ini sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat nyata terhadap kesehatan mental dan produktivitas seseorang. Tahun 2025 yang seharusnya menjadi awal yang segar justru terasa berat dijalani. Kamu merasa tidak termotivasi, kehilangan arah, atau bahkan kesulitan menyesuaikan diri dengan rutinitas. Perasaan ini wajar, tapi penting untuk dikenali sejak dini.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang tanda-tanda kamu mengalami post holiday blues di awal 2025, mari kita pahami dulu apa itu post holiday blues. Secara umum, post holiday blues adalah kondisi emosional sementara yang biasanya terjadi setelah seseorang melewati masa liburan yang menyenangkan.
Liburan yang identik dengan relaksasi dan kebahagiaan secara tiba-tiba digantikan oleh tekanan, rutinitas, dan tanggung jawab harian. Ketidaksiapan menghadapi perubahan inilah yang memicu gejala-gejala psikologis tertentu.
Menurut American Psychological Association (APA), post holiday blues tidak tergolong sebagai gangguan mental klinis, tetapi merupakan bentuk stres ringan hingga sedang yang muncul akibat transisi emosional yang tajam dari suasana santai ke rutinitas. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup dan mengganggu fungsi sehari-hari.
Mengetahui tanda-tanda awal dari post holiday blues sangat penting agar kamu bisa mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa sinyal umum yang perlu diwaspadai:
1. Kehilangan semangat dan motivasi
Salah satu tanda-tanda kamu mengalami post holiday blues di awal 2025 yang paling umum adalah rasa tidak bersemangat untuk menjalani hari-hari. Hal ini bisa terlihat dari keengganan bangun pagi, rasa malas untuk bekerja, atau tidak antusias menghadapi aktivitas harian. Jika kamu sebelumnya merasa antusias menyusun resolusi tahun baru, lalu tiba-tiba semua itu terasa tidak penting, bisa jadi kamu sedang mengalami post holiday blues.
2. Perasaan sedih atau cemas tanpa sebab jelas
Gejala emosional lain yang sering muncul adalah perasaan sedih, cemas, atau bahkan frustrasi yang tidak diketahui asalnya. Kamu merasa tidak nyaman, tetapi tidak bisa menjelaskan kenapa. Ini bisa terjadi karena otak masih beradaptasi dari hormon kebahagiaan yang tinggi selama liburan menuju kondisi stabil kembali. Saat kadar dopamin dan serotonin menurun, mood pun ikut terpengaruh.
3. Pola tidur yang tidak teratur
Selama liburan, pola tidur cenderung berubah drastis. Begadang, bangun siang, dan tidur siang menjadi kebiasaan yang umum. Ketika harus kembali bangun pagi dan tidur lebih awal, tubuh bisa mengalami jet lag sosial. Hal ini berdampak pada kualitas tidur dan berujung pada rasa lelah di siang hari, sulit konsentrasi, dan mudah mengantuk. Ketidakseimbangan tidur ini merupakan salah satu tanda-tanda kamu mengalami post holiday blues di awal 2025 yang sering tidak disadari.
4. Kesulitan fokus dan produktivitas menurun
Apakah kamu merasa sulit fokus di tempat kerja atau sekolah? Apakah tugas-tugas yang sebelumnya terasa ringan kini terasa berat dan membingungkan? Jika ya, bisa jadi ini adalah efek dari post holiday blues. Ketidakmampuan untuk kembali ‘on track’ adalah hal yang umum karena otak butuh waktu untuk menyesuaikan diri dari masa istirahat menuju aktivitas penuh kembali.
5. Merindukan liburan secara berlebihan
Merindukan liburan itu wajar. Tapi jika kamu terus-terusan membuka galeri foto liburan, membandingkan hari ini dengan masa liburan, atau merasa kecewa terus-menerus karena liburan telah usai, maka ini bisa menjadi tanda bahwa kamu belum menerima kenyataan dan masih terjebak dalam euforia masa lalu. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengganggu keseimbangan emosionalmu.
6. Menarik diri dari interaksi sosial
Kamu mungkin merasa lebih nyaman menyendiri setelah liburan. Keinginan untuk menghindari rekan kerja, keluarga, atau teman bisa jadi sinyal adanya tekanan emosional yang sedang kamu alami. Jika kamu mendadak menjadi pasif secara sosial dan merasa tidak tertarik berbicara dengan orang lain, sebaiknya kamu waspada. Isolasi sosial ini merupakan salah satu indikator klasik dari kondisi mental yang tidak stabil.
7. Perubahan nafsu makan
Perubahan selera makan juga termasuk dalam daftar tanda-tanda kamu mengalami post holiday blues di awal 2025. Ada yang kehilangan nafsu makan karena stres, ada pula yang justru makan berlebihan sebagai pelarian emosi (emotional eating). Kedua kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental jika tidak segera diatasi.
Tanda-tanda di atas bisa dianggap normal bila hanya berlangsung selama beberapa hari. Namun, bila berlarut-larut hingga berminggu-minggu dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, maka kondisi ini perlu penanganan lebih lanjut. Tanpa intervensi, post holiday blues bisa berkembang menjadi kondisi mental yang lebih serius seperti depresi atau gangguan kecemasan.
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), transisi emosional yang tidak dikelola dengan baik dapat memicu stres kronis. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda sekecil apa pun, terutama jika kamu merasa sangat berbeda dari dirimu yang biasanya.
Beberapa langkah awal yang bisa kamu lakukan antara lain:
-
Menerima perasaanmu apa adanya tanpa menyalahkan diri.
-
Membuat jadwal harian yang seimbang antara pekerjaan dan waktu istirahat.
-
Berolahraga ringan dan menjaga pola makan sehat untuk menstabilkan hormon.
-
Berbicara dengan teman atau keluarga untuk mendapatkan dukungan emosional.
-
Berkonsultasi dengan psikolog jika gejala memburuk atau berlangsung lama.