Usai Tewaskan Asisten Masinis, KAI Tutup Perlintasan Rel yang Diterobos Truk

1 week ago 22

Pewarta Network

Pewarta Network

Rabu, April 09, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Usai Tewaskan Asisten Masinis, KAI Tutup Perlintasan Rel yang Diterobos Truk
KAI tutup perlintasan sebidang Nomor 11 yang terletak di antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan, Gresik, Jawa Timur, usai insiden asisten masinis meninggal. (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama sejumlah instansi akhirnya menutup perlintasan sebidang yang menjadi lokasi kecelakaan maut antara truk dan Kereta Api Commuter Line (CL) Jenggala, Selasa (8/4/2025). Insiden tragis ini menyebabkan asisten masinis Abdillah Ramdan meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Langkah tegas ini diambil menyusul evaluasi yang menunjukkan bahwa perlintasan tersebut memiliki potensi risiko kecelakaan yang tinggi, terutama karena tidak dilengkapi penjagaan dan berada di tengah area pemukiman serta kawasan industri.

"Para pihak terkait telah sepakat untuk menutup perlintasan sebidang Nomor 11 yang terletak di antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan (Gresik, Jawa Timur)," ujar Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).

Penutupan perlintasan dilakukan pada malam hari setelah kecelakaan terjadi, tepatnya Selasa malam (8/4), dengan memasang patok serta membongkar jalan aspal dan beton di lokasi perlintasan Jalan Perlintasan Langsung (JPL) No. 11 di Km 7+639.

Keputusan ini diambil setelah melalui koordinasi intensif antara KAI Daop 8 Surabaya, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Surabaya, Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Polsek dan Koramil Kebomas, serta pemerintah Kecamatan Kebomas dan Kelurahan Tenggulunan.

"Para pihak juga sebelumnya melakukan koordinasi guna memastikan bahwa penutupan ini berjalan lancar dan tidak menimbulkan gangguan yang signifikan bagi masyarakat," tambah Luqman.

KAI tutup perlintasan sebidang Nomor 11 yang terletak di antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan, Gresik, Jawa Timur, usai insiden tabrakan kereta dengan truk yang menyebabkan asisten masinis meninggal dunia. (Dok. ANTARA).

Luqman menegaskan bahwa KAI terus berupaya menutup perlintasan sebidang yang tidak memenuhi ketentuan regulasi. Menurutnya, perlintasan sebidang menjadi titik paling rawan dalam sistem transportasi kereta api, khususnya jika tidak dijaga dan dilengkapi alat keselamatan yang memadai.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan disiplin dalam berlalu lintas, terutama saat melintasi rel kereta. Rambu-rambu lalu lintas seharusnya menjadi pedoman utama dalam menjaga keselamatan, bukan hanya mengandalkan palang pintu atau petugas penjaga.

"Keberadaan palang pintu dan penjaga pintu hanyalah alat bantu keamanan semata. Jadi solusi utama untuk terhindar dari kecelakaan lalu lintas di perlintasan adalah disiplin berlalu lintas," tegasnya.

Seperti diketahui, peristiwa tragis terjadi ketika truk bermuatan kayu menerobos perlintasan tak berpalang tanpa memperhatikan kereta yang sedang melintas. Tabrakan tak terhindarkan, dan bagian depan kereta tertabrak truk hingga menyebabkan luka pada masinis dan asisten masinis.

"Akibatnya, bagian depan kereta tertemper truk, yang menyebabkan masinis dan asisten masinis mengalami luka dan segera dilarikan ke RS Semen Gresik untuk mendapatkan penanganan medis," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |