Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, Mei 03, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Viral siswa di Jabar mengeluh disuruh jalan kaki ke sekolah karena kebijakan Dedi Mulyadi. Minta dikirim angkot. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, yang mewajibkan pelajar pergi ke sekolah berjalan kaki, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Banyak siswa yang menyampaikan keluh kesah mereka melalui unggahan video, berharap mendapat perhatian dari sang gubernur.
Momen tersebut ramai diperbincangkan usai Dedi Mulyadi mengunggah video viral yang menampilkan keluhan sejumlah siswa di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Kamis (1/5/2025).
"Jagoan pantang meminta bantuan, semangat terus!" tulis Dedi dalam keterangan unggahannya.
Dalam video tersebut, tampak para siswa tengah berjalan kaki di bawah terik matahari tanpa ada kendaraan umum yang melintas.
Salah satu siswa terlihat menutupi kepalanya dengan benda seadanya demi menghindari panas. Ia pun mengadukan kondisinya langsung kepada Dedi.
"Capek, Pak Dedi. Itu lihat teman-teman juga jalan kaki, pengen dijemput angkot (angkutan kota)," ujar seorang siswa.
Keluhan lain datang dari siswa yang merasa kepanasan dan meminta bantuan karena rekannya mengalami kesulitan berjalan.
"Pak Dedi, tolong! Saya kepanasan ini, tidak ada angkot di sini," teriak seorang siswa.
"Ini ada teman yang agak pincang kakinya kesulitan. Pak, tolong Pak Dedi. (Kirim) angkot satu saja!" tambah siswa lainnya.
Meski banjir keluhan, Dedi Mulyadi justru menanggapi dengan pesan motivasi. Ia menekankan pentingnya membentuk karakter tangguh sejak dini, dan menyebut bahwa pelajar yang hebat seharusnya tidak mengandalkan bantuan.
Unggahan ini menuai beragam tanggapan dari warganet. Sebagian mendukung pendekatan disiplin dan pendidikan karakter yang diterapkan Dedi, namun tidak sedikit pula yang mengkritik kebijakan tersebut karena dinilai memberatkan siswa, apalagi yang tinggal jauh dari sekolah atau memiliki kendala fisik.
Kebijakan mewajibkan siswa berjalan kaki ke sekolah disebut-sebut sebagai bagian dari program pembinaan mental dan fisik yang digagas Pemprov Jabar.
Namun, belum ada keterangan resmi lebih lanjut dari Pemprov soal batasan jarak tempuh siswa dan mitigasi untuk kondisi tertentu.
Sementara itu, Dedi Mulyadi belum memberikan klarifikasi tambahan, selain mengunggah video dan caption singkat tersebut. Respons publik pun masih terus bergulir di jagat maya.