Hammad Hendra
Minggu, Maret 23, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Bakamla siagakan empat kapal negara untuk amankan perairan selama libur Lebaran. (Dok. ANTARA) |
Batam, Pewarta.co.id – Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Zona Maritim Barat tetap siaga dalam menjaga keamanan dan keselamatan perairan Indonesia selama libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
Untuk memastikan kelancaran arus mudik dan mencegah potensi pelanggaran di laut, Bakamla menyiagakan empat kapal negara di wilayah barat.
Kepala Zona Barat Bakamla, Laksamana Pertama Bambang Trijanto, menegaskan bahwa unsur kapal negara tetap beroperasi tanpa pengecualian, meskipun di tengah suasana Lebaran.
“Cuti lebaran tidak diberlakukan bagi unsur-unsur kapal negara yang sedang melakukan operasi. Mau lebaran atau tidak tetap beroperasi,” ujarnya kepada ANTARA di Batam, Minggu.
Fokus pengamanan selama Lebaran
Bakamla bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Bambang menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan baik personel maupun alat utama sistem senjata (alutsista) guna mendukung pengamanan perairan.
“Kami dari Bakamla sudah ada arahan untuk menyiapkan baik itu alutsista maupun personel,” katanya.
Sebanyak empat kapal negara disiagakan untuk operasi di perairan barat selama musim mudik, yaitu:
- KN Pulau Nipah
- KN Bintang Laut
- KN Pulau Dana
- KN Belut Laut
Antisipasi kerawanan di perairan
Dalam menghadapi lonjakan aktivitas transportasi laut selama Lebaran, Bakamla mengutamakan keselamatan pelayaran.
Bambang mengingatkan bahwa angkutan laut harus memenuhi standar keselamatan dan tidak boleh melebihi kapasitas penumpang yang telah ditetapkan.
“Memastikan transportasi laut harus dilengkapi alat-alat keselamatan, jangan sampai membawa penumpang melebihi kapasitas,” tegasnya.
Ia juga mengimbau para penyelenggara transportasi laut untuk mematuhi aturan pelayaran demi menghindari risiko kecelakaan di tengah tingginya mobilitas masyarakat, khususnya di Kepulauan Riau.
“Artinya kerawanan, ada kemungkinan kelalaian atas over capacity penumpang, tapi sekali lagi, kalau ada permintaan perbantuan kami siap membantu,” tambahnya.
Selain keselamatan penumpang, Bakamla juga mengantisipasi potensi tindak kejahatan, termasuk penyelundupan yang bisa meningkat selama periode liburan.
Bambang menegaskan bahwa pengawasan terhadap aktivitas ilegal di perairan tetap dilakukan tanpa henti.
“Kalau penyelundupan tidak mengenal tanggal merah, ada peluang untuk berbuat, makanya untuk unsur-unsur yang melaksanakan operasi tidak ada liburnya,” pungkasnya.