Redaksi Pewarta.co.id
Minggu, Maret 16, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani. (Dok. Istimewa) |
PEWARTA.CO.ID - CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus menjadi prioritas investasi di Indonesia.
Menurutnya, investasi SDM di Indonesia merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam acara IDX Channel Economic Insight 2025 yang bertajuk Towards a New Era of Indonesia’s Sustainable & Inclusive Economic Growth, Rosan mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang stabil tidak akan tercapai tanpa peningkatan kualitas tenaga kerja.
“Pertumbuhan kita ini tidak akan sustainable kalau SDMnya tidak tumbuh,” kata Rosan dalam acara yang digelar di Jakarta, Minggu (16/3/2025).
Rosan mengungkapkan bahwa tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh pekerja dengan latar belakang pendidikan dasar.
Data menunjukkan sekitar 34-35 persen tenaga kerja hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat sekolah dasar.
Sementara itu, mereka yang memiliki pendidikan diploma atau universitas hanya berkisar 12-13 persen.
“Sekitar 34-35 persen tenaga kerja kita masih berpendidikan sekolah dasar, sementara yang berpendidikan diploma atau universitas hanya 12-13 persen," ungkapnya.
Untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja, Rosan menekankan perlunya investasi yang lebih besar di sektor pendidikan dan pelatihan vokasi.
Pemerintah telah mengambil langkah strategis dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang berkontribusi dalam program vokasi.
Insentif ini berupa pengurangan pajak hingga 200 persen bagi perusahaan yang berpartisipasi dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
“Peningkatan dari sumber daya manusia menjadi sangat penting untuk kita mencapai pertumbuhan yang sustainable dan inclusive growth,” jelasnya.