Hammad Hendra
Minggu, April 20, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Warga ambil semen coran jalan yang sedang dibangun. (Dok. Instagram @fakta.indo) |
PEWARTA.CO.ID - Sebuah video yang memperlihatkan warga di Kota Padang, Sumatera Barat, tengah mengambil semen cor dari truk molen yang sedang bekerja, menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, terlihat sejumlah warga mengambil semen dalam jumlah besar menggunakan ember dan gerobak.
Aksi ini pun memicu berbagai spekulasi dan komentar dari warganet.
Namun, fakta di balik video tersebut ternyata tidak seperti yang terlihat sekilas.
Setelah ditelusuri, lokasi kejadian berada di Jalan Kampung Jua, Kelurahan Kampung Jua Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.
Menariknya, video tersebut ternyata bukan peristiwa baru, melainkan kejadian yang berlangsung sekitar empat tahun lalu, tepatnya pada 2021.
Hal ini dikonfirmasi oleh perubahan lingkungan di sekitar lokasi, seperti bangunan yang awalnya masih dalam tahap pembangunan dan kini telah dihuni.
Proyek pengecoran bahu jalan tersebut diketahui mencakup area sepanjang ratusan meter, melintasi tiga RT di dalam tiga RW.
Warga bantah ambil semen untuk kepentingan pribadi
Ketua RW setempat, Arni Syaruddin, membantah keras anggapan bahwa warga mengambil semen cor untuk kebutuhan pribadi.
Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan semata-mata untuk membantu meratakan permukaan jalan yang belum rapi akibat sistem pengecoran menggunakan truk molen.
"Pengerjaan cor bahu jalan itu empat tahun yang lalu. Saya lupa persis tanggal dan bulannya," ujar Arni Syaruddin saat ditemui kumparan, Sabtu (14/4/2025).
Menurut Arni, semen cor yang dikeluarkan truk molen saat itu tidak merata karena proses pengecoran dilakukan sambil truk terus berjalan.
Hal ini menyebabkan hasil pengecoran di beberapa titik, termasuk di depan rumah warga, menjadi tidak sempurna.
"Pengecoran kan mengunakan truk molen, selama proses itu truk jalan terus. Jadi ada pengecoran yang tidak rata," ungkapnya.
"Warga ambil itu agar rata pengecoran di depan rumahnya. Bukan dibawa untuk kepentingan rumah mereka," sambungnya.
Arni bahkan mengaku ikut membantu mengambil semen untuk meratakan bagian jalan di depan rumahnya sendiri karena hasil kerja dari para pekerja dinilai kurang maksimal.
"Saya ikut ambil juga, kok. Saya ambil, saya ratakan yang di depan rumah saya. Karena kan yang dibuat di bahu jalan itu beton bersanding, tidak melandai. Jadi warga meratakan, dibuat turunan agar tidak cepat rusak nantinya," imbuhnya.
Sempat terjadi protes di lokasi
Aksi warga tersebut sempat mendapat teguran dari pekerja proyek.
Namun, warga kemudian menjelaskan bahwa yang mereka lakukan adalah bentuk koreksi terhadap hasil pekerjaan yang tidak rapi.
Arni menyebut bahwa warga hanya ingin memastikan jalan yang dibangun benar-benar layak dan tidak cepat rusak.
"Sempat dilarang ketika itu, tapi warga protes karena kerja mereka tidak beres. Makanya diratakan warga, dilandaikan," jelasnya.
Arni pun berharap publik tidak langsung menghakimi tindakan warga hanya dari cuplikan video yang beredar, tanpa mengetahui konteks sebenarnya dari kejadian tersebut.
"Orang hanya memvideokan ketika ramai-ramai ambil saja, tapi tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Tujuan warga sebenarnya," pungkasnya.