Hammad Hendra
Sabtu, April 19, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. Kurangi soda, tambah sehat: Cara cerdas beralih ke minuman yang lebih ramah tubuh. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Minuman bersoda memang menyegarkan, namun jika dikonsumsi terus-menerus, dampaknya terhadap kesehatan tak bisa diabaikan.
Yuk, mulai kurangi dari sekarang sebelum menyesal kemudian.
Minuman soda sudah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang di seluruh dunia.
Dengan rasa manis, gelembung karbonasi yang menggigit, dan sensasi menyegarkan, tak sedikit orang yang menjadikannya sebagai minuman favorit harian.
Namun, di balik kenikmatan sesaat itu, tersembunyi sejumlah risiko kesehatan yang cukup serius jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus.
Melansir laman Pafikepbadas.org, dijelaskan bahwa soda mengandung gula dalam jumlah tinggi, kafein, pewarna buatan, dan berbagai bahan kimia lainnya yang dalam jangka panjang dapat merusak kesehatan tubuh.
Dari kenaikan berat badan hingga penyakit kronis, kebiasaan minum soda bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan.
Dampak negatif konsumsi soda berlebih
1. Obesitas dan kenaikan berat badan
Setiap kaleng soda umumnya mengandung sekitar 8 hingga 10 sendok teh gula, atau setara 150–200 kalori.
Asupan gula berlebih ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang drastis dan memicu penyimpanan lemak dalam tubuh.
Tanpa disertai aktivitas fisik yang cukup, kebiasaan ini dapat menyebabkan obesitas.
Kondisi ini sendiri merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan hipertensi.
2. Merusak enamel dan kesehatan gigi
Kandungan asam fosfat dan gula dalam soda sangat merugikan kesehatan mulut.
Asam ini bisa mengikis lapisan pelindung gigi, menyebabkan gigi berlubang, nyeri, dan meningkatkan sensitivitas.
Tanda-tanda awalnya bisa berupa rasa ngilu saat makan atau minum sesuatu yang panas atau dingin.
3. Risiko diabetes tipe 2
Minuman soda yang tinggi gula bisa menurunkan sensitivitas insulin.
Ketika tubuh tidak mampu memproses gula darah dengan baik, risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat secara signifikan.
Fakta menarik: Minum satu kaleng soda per hari meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 26%.
4. Penyakit hati berlemak (fatty liver)
Fruktosa dalam soda diolah oleh hati dan diubah menjadi lemak.
Konsumsi rutin dalam jumlah banyak membuat lemak tersebut menumpuk di hati, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan fatty liver hingga sirosis.
5. Gangguan kardiovaskular
Gula berlebih dalam soda dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida, yang merupakan dua faktor utama penyebab penyakit jantung dan stroke.
6. Tulang rapuh dan osteoporosis
Asam fosfat dalam soda juga bisa mengganggu proses penyerapan kalsium, yang penting untuk menjaga kepadatan tulang.
Jika terus terjadi, kondisi ini berisiko menyebabkan osteoporosis dan patah tulang.
Langkah-langkah mengurangi konsumsi soda
1. Ganti dengan minuman yang lebih sehat
Air putih selalu menjadi pilihan terbaik. Untuk variasi rasa, tambahkan irisan buah seperti lemon atau daun mint.
Selain itu, teh herbal dan infused water tanpa gula juga bisa menjadi alternatif sehat.
2. Kurangi perlahan, jangan langsung berhenti
Perubahan drastis bisa membuat Anda mudah menyerah. Cobalah mengurangi frekuensi konsumsi secara bertahap:
- Minggu 1: Turunkan menjadi 3–4 kali seminggu.
- Minggu 2: Kurangi lagi menjadi 1–2 kali seminggu.
- Minggu 3: Konsumsi hanya di momen-momen tertentu.
3. Jangan menyimpan soda di rumah
Jika soda tidak tersedia di rumah, keinginan untuk mengonsumsinya otomatis akan berkurang.
Ini cara mudah untuk membatasi diri secara tidak langsung.
4. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Banyak orang keliru mengira mereka ingin soda, padahal tubuh mereka hanya kekurangan cairan.
Pastikan Anda minum setidaknya 8–10 gelas air putih per hari.
5. Gantikan dengan buah-buahan segar
Rasa manis alami dari buah seperti semangka, jeruk, atau apel bisa menggantikan keinginan akan soda.
Selain lezat, buah juga penuh dengan vitamin, serat, dan antioksidan.
6. Cermati label nutrisi
Biasakan membaca label pada kemasan soda. Melihat angka kandungan gula dan kalori bisa membuat Anda berpikir dua kali sebelum menenggaknya.
7. Jika rindu sensasi karbonasi, pilih alternatif lebih sehat
Masih ingin minuman berbuih? Cobalah soda air tanpa pemanis, dicampur irisan buah untuk menambah rasa segar tanpa efek negatif.
Konsumsi soda secara sesekali mungkin tidak membahayakan, namun jika sudah menjadi kebiasaan harian, risikonya bisa serius.
Obesitas, diabetes, masalah hati, hingga kerusakan gigi hanyalah sebagian dari dampak buruknya.
Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, mulailah beralih ke pilihan minuman yang lebih alami dan rendah gula.
Segarnya soda memang menggoda, tapi tahukah Anda dampaknya bagi kesehatan? Yuk, kurangi sebelum terlambat.
Langkah kecil seperti memperbanyak minum air putih atau menyimpan buah di rumah bisa menjadi awal perubahan besar dalam gaya hidup.