Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Masyarakat Mulai Berhemat?

1 month ago 54

Pewarta Network

Pewarta Network

Rabu, Maret 19, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Masyarakat Mulai Berhemat?
Ilustrasi - Penukaran uang baru di momen idul fitri. (Dok. Google Image).

PEWARTA.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan adanya penurunan perputaran uang selama periode libur Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025. Hal ini sejalan dengan berkurangnya jumlah pemudik dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bersama akademisi, jumlah pemudik tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini menunjukkan penurunan 24 persen dari tahun lalu yang mencatat 193,6 juta pemudik.

“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idul Fitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Idul Fitri 2025 diprediksi mencapai Rp137,9 triliun,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Sarman menjelaskan bahwa perhitungan tersebut didasarkan pada jumlah pemudik sebanyak 146,48 juta orang yang setara dengan 36,26 juta keluarga. Dengan asumsi bahwa setiap keluarga terdiri dari empat orang, jika masing-masing keluarga membawa uang sekitar Rp3,75 juta, naik 10 persen dari tahun lalu, maka potensi perputaran uang diperkirakan mencapai Rp137,9 triliun.

Namun, angka ini masih dapat meningkat. “Jika per keluarga membawa rata-rata Rp4 juta, maka potensi perputaran bisa mencapai Rp145 triliun, sehingga potensi perputaran di kisaran Rp137 triliun hingga Rp145 triliun,” tambahnya.

Sarman juga memaparkan beberapa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah pemudik tahun ini. Salah satunya adalah jarak waktu antara libur Natal-Tahun Baru dan Idul Fitri yang terlalu berdekatan, membuat sebagian masyarakat memilih untuk tidak pulang kampung saat Lebaran. Selain itu, persiapan menghadapi tahun ajaran baru sekolah turut mendorong masyarakat untuk lebih berhemat.

Faktor lain yang turut berpengaruh adalah meningkatnya jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor serta melemahnya daya beli masyarakat. Ditambah lagi, faktor cuaca yang tidak menentu juga mempengaruhi niat sebagian orang untuk melakukan perjalanan mudik.

Meskipun ada prediksi penurunan perputaran uang, Bank Indonesia telah menyiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 2025. Namun, diperkirakan jumlah ini tidak akan terserap sepenuhnya.

Sebagian besar perputaran uang selama periode mudik diprediksi akan terkonsentrasi di Pulau Jawa, yang menjadi tujuan utama para pemudik. Sekitar 60 persen dari total uang yang beredar akan mengalir ke provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, serta wilayah Jabodetabek. Sementara itu, 40 persen sisanya akan tersebar di berbagai daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Bali, NTB, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.

Sejumlah sektor usaha diperkirakan tetap merasakan dampak positif dari perputaran uang selama periode Lebaran. Industri makanan dan minuman, fesyen, ritel, serta perdagangan sembako masih menjadi sektor yang paling diuntungkan. Selain itu, sektor pariwisata dan perhotelan, termasuk restoran, kafe, serta pusat oleh-oleh, juga diperkirakan mengalami lonjakan pendapatan.

Di sektor transportasi, baik darat, laut, maupun udara, peningkatan aktivitas mudik juga akan membawa keuntungan bagi operator bus, rental mobil, kereta api, kapal penumpang, hingga maskapai penerbangan. Pengelola tol dan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) juga diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari meningkatnya mobilitas masyarakat.

Sarman berharap bahwa perputaran uang selama periode mudik ini akan membawa dampak positif bagi ekonomi daerah dan secara langsung mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Diharapkan para pelaku usaha di berbagai daerah dapat memanfaatkan momentum mudik tahunan ini dengan pelayanan yang baik dan berkesan sehingga para pemudik dapat menghabiskan uang yang dibawa di kampung halaman,” ujarnya.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |