RI Siapkan 100 Ribu Ruang Usaha Ekraf, Serap 600 Ribu Tenaga Kerja

3 weeks ago 24

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Minggu, Maret 23, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

RI Siapkan 100 Ribu Ruang Usaha Ekraf, Serap 600 Ribu Tenaga Kerja
RI siapkan 100 ribu ruang usaha Ekraf, serap 600 ribu tenaga kerja. (Dok. Okezone)

Jakarta, Pewarta.co.id – Pemerintah Indonesia semakin serius dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dengan menyiapkan 100 ribu ruang usaha baru yang diproyeksikan dapat menyerap hingga 600 ribu tenaga kerja.

Langkah ini diwujudkan melalui kerja sama strategis antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk memperluas akses pasar ekonomi kreatif, meningkatkan kesadaran keamanan siber, serta memperkuat digitalisasi di sektor ini.

Memperluas akses pasar ekonomi kreatif

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah konkret untuk memperbesar dampak ekonomi kreatif secara lebih menyeluruh.

“Kami berkomitmen untuk mendukung upaya bersama Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan akses pasar yang lebih luas bagi produk ekonomi kreatif hingga market internasional, sehingga ini dapat mendorong program kami yang kami sebut  Pasar Ekraf,” ujar Teuku Riefky dalam acara di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (23/3/2025).

Melalui program ini, pelaku ekonomi kreatif akan mendapatkan lebih banyak peluang untuk memasarkan produknya, baik di dalam negeri maupun ke pasar global.

Menciptakan lapangan kerja di sektor Ekraf

Selain memperluas pasar, Teuku Riefky juga menyoroti pentingnya keamanan siber dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif.

Dengan meningkatnya digitalisasi, pelaku usaha kreatif perlu memahami risiko keamanan data agar bisnis mereka tetap terpercaya dan berkelanjutan.

Dalam kerja sama dengan BSSN, Kemenparekraf berupaya memperkuat perlindungan data dan meningkatkan kesadaran pelaku industri terhadap ancaman siber.

Tak hanya itu, Riefky berharap bahwa inisiatif ini dapat menciptakan 100 ribu ruang usaha baru, yang pada akhirnya akan membuka peluang kerja bagi 600 ribu tenaga kerja di Indonesia.

Peran BSSN dalam keamanan Siber ekonomi kreatif

Kepala BSSN, Nugroho Sulistyo Budi, menegaskan bahwa keamanan siber merupakan aspek yang tak terpisahkan dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat perlindungan digital di sektor ini.

“Kita menerapkan strategi kolaboratif dengan penyelenggara negara, akademisi, swasta, dan komunitas. Karena BSSN bukan satu-satunya pemangku tunggal dalam menjaga keamanan siber, tapi harus dilakukan bersama sebagai pertahanan yang bersifat semesta,” jelasnya.

Menurut Nugroho, kerja sama ini juga berperan dalam mendukung tata kelola pemerintahan berbasis elektronik yang lebih aman.

Dengan adanya proteksi siber yang lebih kuat, diharapkan ancaman terhadap data ekonomi kreatif dapat diminimalkan, sehingga kepercayaan masyarakat dan investor terhadap sektor ini semakin meningkat.

Dorongan untuk meningkatkan ekspor ekonomi kreatif

Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyoroti pentingnya meningkatkan ekspor produk ekonomi kreatif.

Ia menekankan bahwa ekspor jasa ekonomi kreatif masih tergolong rendah, sehingga Kemendag berupaya memberikan dukungan lebih bagi pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar global.

“Setiap bulan, kami melakukan pitching dan business matching melalui 33 perwakilan perdagangan di luar negeri. Pada bulan Januari, kami telah mencatat 32 kali business matching dan 40 kali pitching, dengan total transaksi mencapai 5,2 juta. Sementara pada Februari, nilai transaksi mencapai 3,5 juta,” jelas Budi.

Meskipun ada sedikit penurunan dalam nilai transaksi, Budi tetap optimistis bahwa konsistensi dalam ekspor akan membuat UMKM semakin kuat dalam menghadapi tantangan global.

“Tujuan utama kami bukan hanya transaksi, tapi bagaimana kita mendorong UMKM dan industri kreatif agar dapat berkembang secara berkelanjutan,” tambahnya.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |