BMKG Ingatkan Potensi Hujan Sore dan Malam hingga Awal Juni: Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba

1 day ago 12

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Rabu, Mei 28, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba
Ilsutrasi. BMKG Ingatkan Potensi Hujan Sore dan Malam hingga Awal Juni: Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba. (Dok. Ist))

PEWARTA.CO.ID - Masa peralihan musim atau pancaroba masih berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa dalam sepekan ke depan, hingga 2 Juni 2025, kondisi atmosfer masih sangat dinamis, memicu potensi hujan disertai petir terutama pada sore dan malam hari.

BMKG menjelaskan bahwa saat pancaroba, cuaca pada pagi hingga siang hari umumnya cerah berawan, namun berubah menjadi hujan lokal yang dapat disertai kilat dan petir saat sore menjelang malam.

Perbedaan suhu udara yang signifikan pada siang hari memicu proses konvektif, yaitu proses naiknya massa udara hangat yang memicu pembentukan awan hujan.

"Proses konvektif yang tinggi pada pagi hingga siang hari akibat intensitas radiasi matahari, menyebabkan pertumbuhan potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (28/5/2025).

Fenomena cuaca ekstrem dalam sepekan terakhir

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah di Indonesia dilanda hujan deras bahkan ekstrem.

Data BMKG mencatat intensitas hujan sangat tinggi pada:

  • 19 Mei 2025: Kota Ambon, Maluku (199,9 mm/hari) dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur (103,3 mm/hari)
  • 20 Mei 2025: Kepulauan Tanimbar, Maluku (107,0 mm/hari)
  • 21 Mei 2025: Kota Tangerang, Banten (118,4 mm/hari)

Kondisi ini mengakibatkan sejumlah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga banjir bandang di beberapa daerah.

BMKG mengaitkan intensitas hujan tinggi ini dengan sejumlah fenomena atmosfer berskala global dan regional.

Salah satunya adalah aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada di fase 4, atau wilayah Maritim, sehingga turut memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah barat Indonesia.

“Selain itu, gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin diperkirakan akan terus aktif selama sepekan mendatang, berpotensi mempengaruhi pola cuaca di berbagai daerah. Keberadaan sirkulasi siklonik dan labilitas atmosfer yang tinggi juga memberikan peluang untuk meningkatkan pertumbuhan awan hujan yang dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama,” paparnya.

Interaksi lokal dan regional perkuat potensi hujan

Di samping pengaruh global, faktor lokal juga turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia, terutama wilayah selatan.

BMKG mencatat labilitas atmosfer lokal yang tinggi di kawasan ini meningkatkan aktivitas konvektif, memperbesar peluang hujan skala lokal.

Selain itu, terbentuknya sistem tekanan rendah atau sirkulasi siklonik di selatan Indonesia dipicu oleh front dingin dari selatan Australia.

Peringatan dini: Cuaca ekstrem masih mengintai

Meski sebagian wilayah Indonesia tengah menuju musim kemarau, BMKG tetap mengingatkan masyarakat agar tidak lengah.

Cuaca yang cepat berubah di masa transisi ini bisa menimbulkan hujan deras yang terjadi mendadak dan disertai angin kencang maupun petir.

“Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko dari dampak cuaca ekstrem tersebut,” imbaunya.

Prakiraan Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 27–29 Mei 2025

Umumnya wilayah Indonesia akan mengalami cuaca berawan hingga hujan ringan.

Namun, beberapa daerah diperkirakan mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat, antara lain:

Wilayah dengan potensi hujan sedang: Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

  • Status Siaga (hujan lebat – sangat lebat): Aceh dan NTB.
  • Potensi angin kencang: Aceh, Jawa Barat.

Periode 30 Mei–2 Juni 2025

Pada akhir Mei hingga awal Juni, sebagian besar wilayah Indonesia masih berpotensi hujan, meski diawali dengan cuaca cerah berawan.

Daerah yang berisiko mengalami peningkatan intensitas hujan antara lain:

  • Wilayah dengan potensi hujan sedang: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
  • Status Siaga (hujan lebat – sangat lebat): Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan.
  • Potensi angin kencang: Kepulauan Riau.
Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |