BNN Perketat 10 Wilayah Rawan, Perang Terbuka Lawan Penyelundupan Narkoba

23 hours ago 6

Pewarta Network

Pewarta Network

Senin, Mei 05, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

BNN Perketat 10 Wilayah Rawan, Perang Terbuka Lawan Penyelundupan Narkoba
Irjen Marthinus Hukom saat menjabat Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri memberikan keterangan pers usai rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/3/2022). (Dok. Kompas.com).

PEWARTA.CO.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengas dengan menetapkan sepuluh wilayah prioritas sebagai titik pengawasan utama dalam perang melawan penyelundupan narkoba. Langkah ini menyasar kawasan-kawasan yang selama ini diketahui menjadi jalur favorit sindikat narkoba internasional masuk ke Indonesia.

Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI yang digelar secara daring pada Senin (5/5/2025), Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom mengungkapkan bahwa wilayah yang dimaksud mencakup Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, serta seluruh pesisir barat Pulau Sulawesi.

“Penangkapan dan operasi yang kami lakukan menunjukkan sebagian besar barang bukti narkotika berasal dari dan masuk melalui sepuluh titik wilayah tersebut,” ungkap Marthinus dalam pemaparannya.

BNN tidak hanya mengandalkan patroli rutin, tetapi juga memperkuat kegiatan intelijen secara menyeluruh. Kegiatan tersebut meliputi penyelidikan, pengawasan, dan penggalangan informasi yang dijalankan tanpa henti 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.

“Kami juga melakukan pengejaran DPO tindak pidana narkoba, penyelidikan TPPU narkoba, hingga melemahkan hubungan antara bandar narkoba dan masyarakat serta oknum aparat,” ujar Marthinus.

Untuk menjangkau jaringan yang kian canggih, BNN mengadopsi dua strategi intelijen: human intelligence dan technology intelligence. Pada pendekatan human intelligence, BNN menempatkan agen-agen khusus di daerah rawan seperti pesisir timur Sumatera, dari ujung Aceh hingga Sumatera Selatan, serta kawasan di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan pesisir barat Sulawesi.

Sementara pendekatan teknologi, atau technology intelligence, dilakukan dengan mengembangkan kapasitas analis BNN dalam mengolah dan menafsirkan data berbasis teknologi informasi dan big data.

Upaya ini tidak hanya bertujuan menggagalkan upaya penyelundupan, tetapi juga membongkar dan melumpuhkan jaringan sindikat lintas negara yang kerap berganti jalur dan metode dalam menyelundupkan narkoba ke tanah air.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |