Redaksi Pewarta.co.id
Kamis, Mei 01, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Israel dilanda kebakaran hutan besar, warga panik dan berlarian mencari perlindungan. (Dok. Reuters) |
PEWARTA.CO.ID - Yerusalem, Israel, dikepung bencana kebakaran hutan besar pada Rabu (30/4/2025), memaksa warga mengungsi dan memicu penutupan jalan raya utama yang menghubungkan ibu kota dengan Tel Aviv.
Kobaran api melahap area hutan di pinggiran kota, menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat yang berusaha menyelamatkan diri dari asap dan api yang menyebar cepat.
Rekaman video dari lokasi menunjukkan kepanikan warga di sepanjang Jalan Raya Rute 1, salah satu jalur vital antara Yerusalem dan Tel Aviv.
Banyak pengendara terlihat meninggalkan kendaraannya dan berlari menjauh saat asap pekat menyelimuti bukit-bukit di sekitar.
Melihat skala kebakaran yang kian meluas, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa pihaknya telah meminta bantuan dari negara-negara sahabat.
"Italia dan Kroasia diperkirakan akan mengirimkan tiga pesawat pemadam kebakaran untuk membantu mengatasi kebakaran ini," ujar Netanyahu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa permintaan bantuan juga telah diajukan ke Yunani, Siprus, dan Bulgaria, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Menurut laporan media lokal, lebih dari 120 layanan pemadam kebakaran dan penyelamatan telah dikerahkan, termasuk puluhan tim darat, pesawat, dan helikopter.
Militer Israel juga mengerahkan pasukan pencarian dan penyelamatan guna membantu proses evakuasi serta penanganan korban.
Tiga komunitas dilaporkan telah dievakuasi secara penuh. Polisi menyebut sedikitnya 13 orang mengalami luka-luka, namun sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan warga dievakuasi dengan berjalan kaki di tengah kepungan api dan asap. Di beberapa lokasi, langit tertutup kabut tebal akibat asap dari kebakaran hutan yang semakin meluas.
Tragedi ini tak luput dari reaksi tajam warganet. Di media sosial, terutama dari kalangan pro-Palestina, muncul narasi bahwa kebakaran tersebut adalah bentuk ‘hukuman’ atas aksi kekerasan Israel terhadap warga Gaza dan Palestina secara umum.
Beberapa unggahan membandingkan gambar evakuasi warga Israel dengan penderitaan pengungsi Gaza akibat serangan militer Israel.
Narasi yang dibangun memperlihatkan ironi atas penderitaan yang kini turut dialami oleh warga Israel di tengah konflik yang berkepanjangan.
Kebakaran ini terjadi bertepatan dengan Hari Peringatan Nasional Israel untuk menghormati tentara yang gugur dalam tugas.
Banyak agenda dan upacara kenegaraan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Israel pun terpaksa dibatalkan, termasuk acara utama yang seharusnya digelar di Yerusalem.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran di Israel belum diumumkan, dan upaya pemadaman masih terus dilakukan.
Pemerintah Israel berkomitmen akan mengerahkan segala sumber daya untuk mengendalikan api dan memastikan keselamatan warganya.