Gerakan Pangan Murah Tembus 2.800 Kali, Pemerintah Gaspol Stabilkan Harga dan Jaga Daya Beli

15 hours ago 5

Pewarta Network

Pewarta Network

Jumat, Mei 02, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Gerakan Pangan Murah Tembus 2.800 Kali, Pemerintah Gaspol Stabilkan Harga dan Jaga Daya Beli
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam gerakan pangan murah (GPM) di Balai Latihan Kerja Kompetensi Bekasi berkolaborasi dengan Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) dan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Daerah (FKLPID) Jawa Barat, Bekasi, Rabu (30/4/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) gencar menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) demi mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Hingga akhir April 2025, GPM telah digelar sebanyak 2.815 kali di berbagai wilayah Indonesia.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut berlangsung sejak Januari hingga 29 April 2025 dan mencakup 31 provinsi serta 244 kabupaten/kota. Program ini dirancang untuk memastikan ketersediaan pangan strategis dengan harga terjangkau tanpa mengurangi kualitas.

"Kegiatan GPM selama Januari-April 2025 per 29 April, total pelaksanaannya telah mencapai 2.815 kali yang tersebar di 31 provinsi dan 244 kabupaten/kota," kata Arief di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

GPM digelar secara masif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah daerah. Salah satu pelaksanaan terbaru dilakukan di Balai Latihan Kerja Kompetensi Bekasi, bekerja sama dengan Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) serta Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Daerah (FKLPID) Jawa Barat pada 30 April lalu.

Arief menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memperluas akses masyarakat terhadap pangan berkualitas dengan harga terjangkau.

"GPM dilakukan oleh hampir seluruh kabupaten kota dan provinsi di Indonesia. Semuanya dalam koordinasi kita semua," jelas Arief.

Pemerintah juga menyesuaikan intensitas pelaksanaan GPM dengan siklus konsumsi masyarakat. Saat permintaan pangan melonjak, seperti selama Ramadan dan Idul Fitri, GPM digelar lebih masif. Pada Maret 2025 saja, tercatat 1.731 kali kegiatan GPM dilaksanakan di seluruh Indonesia, menjadikannya sebagai puncak musim pangan nasional dengan keberhasilan signifikan.

"Pemerintah selalu hadir dalam setiap kesempatan. Tentunya bersama seluruh stakeholders di bidang pangan. Kita sudah berhasil melalui Ramadhan dan Lebaran yang menjadi peak season dengan sangat baik," ucap Arief.

Program GPM kini menjadi salah satu andalan pemerintah dalam menghadapi tekanan harga dan menjaga kestabilan pasokan, sekaligus bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |