Hammad Hendra
Rabu, Maret 19, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu.
Dalam Mazhab Syafi’i, zakat fitrah wajib dibayarkan dalam bentuk makanan pokok yang umum dikonsumsi di suatu daerah.
Bentuk dan kadar zakat fitrah
Di Indonesia, makanan pokok yang dominan adalah beras, sehingga zakat fitrah umumnya dibayarkan dalam bentuk beras.
Kadar yang harus dikeluarkan adalah satu sha’, yang setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras.
Pendapat ini didasarkan pada hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari gandum." (HR. Bukhari & Muslim)
Hadis ini menjadi dasar bagi ulama Mazhab Syafi’i dalam menetapkan bahwa zakat fitrah harus dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok, bukan uang atau barang lainnya.
Syarat wajib zakat fitrah
Zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang memenuhi beberapa kriteria berikut:
1. Beragama Islam – Zakat fitrah hanya diwajibkan bagi umat Islam.
2. Memiliki kelebihan harta – Orang yang wajib berzakat adalah mereka yang memiliki kecukupan harta untuk kebutuhan hari raya.
3. Hidup hingga malam Idul Fitri – Zakat fitrah hanya berlaku bagi mereka yang masih hidup hingga masuk waktu malam Idul Fitri.
4. Menanggung nafkah orang lain – Kepala keluarga wajib membayarkan zakat fitrah untuk dirinya sendiri serta orang-orang yang menjadi tanggungannya, seperti istri, anak, atau kerabat lain.