Hammad Hendra
Rabu, Mei 28, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Kisah koki Singapura yang sukses turunkan 11 kg: Disiplin dan dukungan jadi kunci. (Dok. SCMP) |
PEWARTA.CO.ID - Tak ada kata terlambat untuk hidup lebih sehat. Hal itulah yang dibuktikan oleh Ngo Xin Jun, seorang koki asal Singapura yang berhasil memangkas berat badannya sebanyak 11 kg hanya dalam lima bulan.
Meski sibuk mengelola warung kaki lima milik keluarganya, Xin Jun mampu menjadikan olahraga dan pola makan sehat sebagai bagian dari rutinitasnya.
Titik balik: Ketika berat badan mencapai 80 kg
Perjalanan perubahan Xin Jun dimulai pada awal tahun 2024, saat timbangan menunjukkan angka 80 kg.
Ia menyadari bahwa kebiasaannya yang kurang sehat seperti sering menyantap makanan manis, junk food, dan minuman beralkohol mulai berdampak buruk pada kesehatannya.
“Saya menjadi malas selama bertahun-tahun dan memiliki kebiasaan buruk seperti makan di luar jam kerja, makan junk food dan makanan manis seperti kue, es krim, dan wafel, serta minum bubble tea,” ujarnya.
“Saya senang minum bir draft bersama teman-teman sepulang kerja, dan bisa minum delapan hingga 12 pint hampir setiap hari,” tambahnya.
Selain berat badan yang meningkat, tubuhnya juga sering mengalami gangguan seperti pilek berkepanjangan, sakit tenggorokan, dan kelelahan.
“Saya sering pilek dan sakit tenggorokan. Daya tahan tubuh saya rendah, dan badan saya terasa berat. Tingkat energi saya rendah, dan saya tidak punya kekuatan untuk melakukan apa pun. Saya lelah karena merasa lelah,” ungkapnya.
Kondisi ini membuatnya khawatir akan masa depan, terutama soal tanggung jawab merawat kedua orang tuanya.
Solusi: Ganti gaya hidup dan latihan dengan pelatih pribadi
Setelah berbagai upaya menurunkan berat badan tidak membuahkan hasil, Xin Jun akhirnya mendaftar di sebuah pusat kebugaran yang lokasinya dekat dari rumah.
Ia tertarik oleh cerita sukses dari anggota lain, lalu memutuskan untuk bekerja sama dengan pelatih pribadi bernama Harry Tanujaya.
Pelatih ini menyusun program komprehensif yang mencakup tiga hal utama: latihan kekuatan, kardio, dan pengaturan pola makan.
Dalam seminggu, Xin Jun mengikuti:
- Latihan beban tiga kali seminggu
- Jalan kaki 10.000–15.000 langkah per hari
- Lari sejauh 3 km dua kali seminggu
- Diet kalori defisit (1.500–2.000 kalori per hari)
Program kekuatan juga difokuskan pada pembentukan otot melalui latihan seperti bench press, pull-up, dan split squat.
Untuk mendukung hasil latihan, Tanujaya menyarankan menu tinggi protein dan rendah karbohidrat.
Dalam hal makanan, disiplin adalah segalanya.
Setiap kali makan, Xin Jun harus mengirimkan foto makanannya kepada sang pelatih, agar bisa dikoreksi dan diarahkan.
Hasil nyata: Turun 11 kg dan semangat baru
Setelah lima bulan menjalani rutinitas yang konsisten, hasilnya pun memuaskan.
Berat badan Xin Jun kini turun menjadi 61,5 kg, dan ia merasa tubuhnya jauh lebih bugar.
Kini, fokusnya bergeser dari penurunan berat badan ke pembentukan otot, dengan menambah asupan hingga 2.400 kalori per hari.
Meski begitu, jalan menuju perubahan bukan tanpa rintangan.
Tugasnya sebagai koki yang padat dan melelahkan membuatnya harus benar-benar menyiasati waktu.
Selain itu, melihat makanan lezat setiap hari juga menjadi godaan tersendiri.
“Bekerja sebagai koki sangat melelahkan dan saya merasa sulit untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri dan menghadiri sesi pelatihan,” ungkapnya.
Peran istri: Dukungan yang menguatkan
Di balik kesuksesan Xin Jun, ada satu sosok yang sangat berperan: sang istri, Serena.
Dalam enam tahun pernikahan, Serena selalu berada di sisinya, bahkan di saat-saat paling sulit.
"Di masa-masa sulit, dia tetap positif dan selalu percaya pada saya. Dia menyemangati saya dengan membiarkan saya mengambil keputusan sendiri dan mendorong saya maju,” tambahnya.