Hammad Hendra
Sabtu, Mei 03, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Menteri Sosial Saifullah Yusuf ditemui seusai menghadiri agenda bertajuk Berani Graduasi yang diselenggarakan di Gedung Samantha Krida, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (2/5/2025). (Dok. ANTARA) |
Malang, Pewarta.co.id - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan dua pendekatan strategis yang dirancang oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Strategi tersebut ditekankan saat kunjungan Mensos yang akrab disapa Gus Ipul di Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat lalu.
Langkah pertama yang menjadi fokus utama pemerintah adalah penyempurnaan sistem data penerima manfaat.
Presiden Prabowo, menurut Gus Ipul, menilai bahwa akar permasalahan dalam ketidaktepatan penyaluran bantuan sosial sering kali terletak pada ketidaksesuaian data penerima.
"Strategi pertama dari Pak Presiden Prabowo adalah memperbaiki data, datanya sudah tunggal yang diemban dan diukur oleh Badan Pusat Statistik (BPS)," kata Gus Ipul.
Setelah data tunggal dari BPS diterbitkan, Kementerian Sosial bertugas melakukan verifikasi dan pembaruan.
Tujuannya adalah memastikan secara akurat jumlah warga yang masih berada dalam kategori kemiskinan ekstrem.
"Kami yang membantu melakukan pemutakhiran. Masih ada sekitar tujuh juta lebih penduduk yang tidak diketahui keberadaannya atau NIK (nomor induk kependudukan) sudah tidak aktif, sekarang sedang identifikasi," ujarnya.
Gus Ipul menekankan pentingnya keakuratan data agar bantuan sosial benar-benar menjangkau kelompok yang tepat.
Tanpa data yang valid, menurutnya, potensi kesalahan dalam distribusi bansos sangat besar.
"Tentunya kami selalu mengedepankan bagaimana ketepatan kepada penerima bantuan," kata dia.
Strategi kedua yang diperkenalkan Presiden adalah program pendidikan berbasis masyarakat yang disebut Sekolah Rakyat.
Program ini digagas sebagai solusi jangka panjang dalam pemutusan rantai kemiskinan melalui pemerataan akses pendidikan.
"Langkah kedua untuk percepatan dalam rangka pengentasan kemiskinan dengan menyelenggarakan Sekolah Rakyat," ucap dia.
Kedua strategi ini dirancang saling melengkapi dimulai dari data yang akurat untuk penyaluran bantuan, dilanjutkan dengan investasi pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem agar mereka memiliki kesempatan masa depan yang lebih baik.
"Pada intinya Pak Presiden menginginkan program kami memberikan manfaat kepada masyarakat, kuncinya data harus akurat dan kami terus melakukan update secara berkala. Ini luar biasa rancangannya, agar kami mempertajam penurunan kemiskinan," tuturnya.