Nimas Taurina
Kamis, April 24, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
PEWARTA.CO.ID - Ajang High School Basketball Championship 2025 bukan sekadar turnamen antar pelajar biasa. Kompetisi yang digelar di UPH Karawaci pada 21–26 April 2025 ini resmi menjadi wadah pencarian bibit muda berbakat yang siap tampil di level Asia Pasifik.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan kejuaraan ini karena dianggap selaras dengan misi nasional dalam membina atlet muda berprestasi dari berbagai penjuru tanah air.
“Kami sangat senang adanya turnamen ini, meski singkat tapi dampaknya sangat luas memberikan bekal bagi bibit muda tampil di level Internasional,” ujar Muhammad Aziz Ariyanto, Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahragawan Muda Kemenpora, saat ditemui di Tangerang, Kamis (24/4).
Menurut Aziz, turnamen ini sejalan dengan program prioritas Kemenpora yang tengah fokus mencetak atlet-atlet muda potensial di seluruh cabang olahraga, termasuk bola basket. Ia menegaskan bahwa potensi talenta muda Indonesia sangat besar, dan butuh wadah serta komitmen pembinaan yang konsisten agar bisa tampil membanggakan di kancah internasional.
Sebagai lanjutan dari inisiatif ini, Kemenpora telah menjadwalkan turnamen tingkat Asia di Kota Solo pada bulan Juni 2025, yang juga bertujuan memperluas jangkauan pencarian bakat dan mempertemukan atlet muda dari berbagai daerah.
“Ini juga jadi ajang memicu semangat dan bakat para talenta muda di setiap daerah,” tambah Aziz.
High School Basketball Championship 2025 diikuti oleh 12 tim dari berbagai SMA di Indonesia, terdiri dari delapan tim putra dan empat tim putri. Persaingan berlangsung sengit karena para peserta membawa nama sekolah dan daerah masing-masing.
Tim putra yang berlaga antara lain:
-
SMAN 2 Bandung
-
SMA Jubilee
-
UPH College
-
SMA YPPK Agustinus
-
SMA Tri Mulya Bandung
-
SMA PPOP Jakarta
-
SMA BOPKRI 1 Yogyakarta
-
SMA Tunas Bangsa
Tim putri berasal dari:
-
SMA Penabur Cirebon
-
SMA Global Prestasi Bandung
-
SMA Jubilee
-
UPH College
Dari seluruh tim peserta, akan dipilih masing-masing satu tim putra dan satu tim putri terbaik yang akan diberangkatkan untuk mewakili Indonesia dalam ajang NBA Rising Star di Singapura, sebuah turnamen prestisius yang mempertemukan tim-tim elite pelajar se-Asia Pasifik.
Ketua Panitia Pelaksana, Murni Setionegoro, mengungkapkan bahwa turnamen ini bukan hanya soal kompetisi antarsekolah, tapi juga sebagai batu loncatan untuk para pemain muda menuju level profesional dan internasional.
“Hari ini mereka mewakili sekolah dan daerah masing-masing. Tetapi ke depannya akan mewakili negara di ajang lebih tinggi. Jadi akan memberikan motivasi sendiri kepada setiap pemain,” jelas Murni.
Turnamen ini tidak hanya jadi ajang pembuktian kemampuan individu dan tim, tetapi juga menjadi bagian penting dari ekosistem pembinaan basket nasional. Dengan dukungan dari Kemenpora dan keterlibatan aktif sekolah-sekolah, peluang bagi atlet muda untuk bersinar di pentas Asia bahkan dunia semakin terbuka lebar.
Ajang ini membuktikan bahwa masa depan bola basket Indonesia dimulai dari level sekolah, dan siapa tahu, dari lapangan sekolah hari ini akan lahir pemain-pemain yang kelak mengenakan seragam merah putih di Olimpiade.