Prabowo Hadiri May Day, Roundtable 98: Baru Soekarno dan Dia yang Tunjukkan Keberpihakan ke Buruh

20 hours ago 8

Nimas Taurina

Nimas Taurina

Kamis, Mei 01, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Baru Soekarno dan Dia yang Tunjukkan Keberpihakan ke Buruh
Presiden RI Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan terkait dengan kegiatan Town Hall Meeting Danantara bersama para direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/4/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025), dinilai sebagai langkah bersejarah yang mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap perjuangan kaum buruh.

Penilaian ini disampaikan oleh kelompok aktivis Roundtable 98 Cipayung yang merupakan gabungan mantan aktivis mahasiswa dari berbagai kota dan kampus, khususnya dari kelompok Cipayung.

Menurut Haris Rusly Moti, salah satu anggota Roundtable 98 Cipayung, kehadiran Presiden Prabowo dalam acara May Day merupakan bentuk penghormatan yang luar biasa terhadap peran buruh dalam pembangunan nasional.

“Apresiasi ini kami sampaikan karena hanya ada dua presiden RI yang hadir pada peringatan May Day, yaitu Presiden Soekarno dan Presiden Prabowo,” ujar Haris dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (30/4).

Haris menilai kehadiran Presiden dalam peringatan tersebut bukan hanya simbolik, tetapi menjadi titik balik penting bagi terciptanya sinergi antara pemerintah dan kaum buruh dalam menjawab tantangan zaman, termasuk gejolak ekonomi global.

Ia juga menggarisbawahi langkah pemerintah dalam membentuk Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan PHK sebagai langkah konkret dalam melindungi tenaga kerja nasional dari ancaman pemutusan hubungan kerja, sekaligus upaya menjaga daya tahan industri nasional.

“Keputusan untuk membentuk Satgas Perlindungan PHK adalah jawaban komprehensif pemerintah untuk perlindungan optimal pekerja Indonesia dari ancaman PHK, tetapi juga sekaligus tindakan untuk melindungi industri nasional agar dapat bertahan dari hantaman krisis,” tambahnya.

Roundtable 98 juga memberikan penghargaan kepada seluruh pimpinan serikat pekerja yang dinilai telah menunjukkan kedewasaan politik dengan mengedepankan persatuan nasional dalam menghadapi tantangan global dan ketidakpastian geopolitik.

Menurut Haris, seruan kepada para buruh untuk bersatu, baik sesama pekerja maupun dengan pemerintah, menjadi teladan penting dalam membangun solidaritas nasional.

“Kaum buruh telah menjadi teladan dalam memelopori membangun persatuan nasional,” katanya.

Lebih lanjut, Roundtable 98 menyatakan keyakinannya bahwa peringatan May Day tahun ini akan berjalan dengan damai dan tertib, berkat kedewasaan organisasi buruh di berbagai daerah.

Mereka juga menyerukan agar aparat keamanan dari Polri maupun TNI mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis selama proses pengamanan aksi buruh.

“Kami sangat tekankan agar jangan sampai ada respons yang mengarah pada tindakan kekerasan dan represif,” tegas Haris.

Ia menambahkan, “Kami tekankan agar petugas keamanan tetap mengedepankan cara-cara dialogis dalam mengatasi setiap dinamika yang berkembang pada saat berlangsung peringatan May Day di berbagai daerah.”

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan konfirmasi kehadiran dalam acara tersebut dan akan menyampaikan pidato langsung di hadapan para buruh.

“Bapak Presiden langsung merespons, dan insyaallah besok beliau akan hadir dalam acara peringatan Hari Buruh Internasional,” ungkap Prasetyo usai menghadiri acara silaturahmi dengan serikat pekerja di kompleks parlemen, Rabu (30/4).

Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo memandang para buruh sebagai pilar penting dalam perekonomian nasional. Oleh sebab itu, kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, industri, dan elemen buruh menjadi hal yang mutlak untuk menghadapi dinamika ekonomi yang terus berubah.

Kehadiran Prabowo dalam momentum May Day ini menandai pendekatan baru yang lebih partisipatif dan humanis dari pemerintah kepada kaum buruh. Di tengah bayang-bayang krisis global dan tantangan ketenagakerjaan, pesan persatuan yang dibawa dalam peringatan Hari Buruh tahun ini menjadi simbol penting harapan menuju Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |