Viral Dokter Sebut Indonesia Darurat Seblak karena Banyak Pasien Overdosis

17 hours ago 8

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Jumat, September 05, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Viral Dokter Sebut Indonesia Darurat Seblak karena Banyak Pasien Overdosis
Seblak, kuliner pedas khas Bandung. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Seorang dokter memicu kehebohan dengan pernyataan “Indonesia Darurat Seblak” setelah banyak pasien datang dengan kondisi overdosis makanan pedas khas Bandung itu.

Pernyataan ini disampaikan dr. Mariska Haris yang kerap menangani kasus pasien akibat konsumsi seblak berlebihan. Dalam penuturannya, pasien yang datang bukan hanya pencinta pedas biasa, tetapi sudah sampai tahap kecanduan.

Salah satu pasien mengaku bisa menyantap seblak dua hingga tiga kali sehari. Ironisnya, pasien tersebut hanya makan nasi bila ingin saja, bahkan sering melewatkannya.

Sementara pasien lain, seorang remaja putri berusia 17 tahun, terbiasa makan seblak dengan level pedas ekstrem selama dua minggu berturut-turut.

“Keluhan pasien mual muntah dan sakit perut hebat. Ini mengakibatkan kolik abdomen akibat gastritis erosif. Jadi BAB sudah mulai hitam-hitam,” ungkap dr. Mariska dalam tayangan akun TikTok, Jumat (5/9/2025).

Lebih jauh, ia menyoroti risiko jangka panjang. Jika tren ini dibiarkan, bukan hanya masalah lambung yang muncul, tetapi juga mengancam kesehatan generasi muda.

Mariska bahkan menyinggung kaitan fenomena ini dengan potensi meningkatnya angka stunting karena minimnya kesadaran mengonsumsi makanan bergizi, terutama pada calon ibu.

Menurutnya, permasalahan bukan semata pada jenis makanan, melainkan cara orang mengonsumsinya.

“Sesuatu hal yang berlebihan itu tidak baik. Kemarin juga ada pasien yang mengonsumsi kopi 30 gelas. Ini bukan salah makanannya, tapi salah dalam mengonsumsinya,” tegasnya.

Secara medis, kasus yang dialami pasien disebut gastritis erosif, yaitu kerusakan mukosa lambung akibat erosi atau perdarahan superfisial. Penyakit ini biasanya dipicu oleh lemahnya pertahanan mukosa terhadap asam lambung dan pepsin.

Gejala awal gastritis erosif meliputi nyeri ulu hati, mual, hingga muntah. Pada tahap lanjut, dapat memicu perdarahan saluran cerna atas berupa muntah darah (hematemesis), tinja hitam (melena), hingga anemia.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |