Waduh! Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Diduga Keracunan Makanan MBG

13 hours ago 6

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Kamis, Mei 01, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Waduh! Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Diduga Keracunan Makanan MBG
Ilustrasi. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga jadi penyebab ratusan siswa SMPN 35 Bandung mengalami keracunan massal. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandung kembali menjadi sorotan setelah insiden mengejutkan menimpa siswa SMP Negeri 35 Bandung.

Sebanyak 342 siswa SMPN 35 Bandung dilaporkan mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan MBG pada Selasa (29/4/2025).

Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, para siswa mulai menunjukkan gejala seperti mual, muntah, pusing, dan demam sejak Selasa malam hingga Rabu (30/4/2025) pagi.

“Iya, konsumsinya (makanan MBG) hari Selasa. Mulai timbul gejala Selasa malam sampai Rabu pagi,” jelas Anhar saat dikonfirmasi, Kamis (1/5/2025).

Distribusi makanan diduga jadi penyebab

Makanan MBG tersebut disiapkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan didistribusikan ke beberapa sekolah, yakni SD 24, SD 189, SMA 19, dan SMPN 35 Bandung.

Menurut Anhar, perbedaan waktu konsumsi makanan diduga kuat menjadi faktor krusial dalam insiden ini.

“Sedangkan siswa SMP (menyantap makanan MBG) pukul 11.00 WIB. Sementara, siswa SMA mengonsumsi makanan MBG jam setengah dua (13.30 WIB). Nah, yang setengah dua udah kecium baunya jadi gak ada yang makan. Siswa SMP 35 yang sakit (diduga keracunan) 342 orang,” ungkapnya.

Berbeda dengan siswa SD yang menyantap makanan lebih pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, dan tidak menunjukkan gejala sakit, para siswa SMP 35 justru mengalami masalah kesehatan.

Bahkan, aroma makanan sudah tercium tak sedap pada saat hendak disajikan di SMA, namun belum sempat dikonsumsi.

Sebagian siswa dilarikan ke fasilitas medis

Ratusan siswa yang mengalami gejala keracunan mendapatkan penanganan medis, baik di rumah masing-masing, puskesmas, hingga RS Salamun Bandung.

Meskipun tidak ada yang menjalani rawat inap, tim medis tetap melakukan pemantauan intensif.

“Tidak ada yang dirawat, pemantauan kami sementara begitu (sudah sembuh). Kami terus memantau,” ujar Anhar.

Dinkes Kota Bandung masih mengumpulkan data dari seluruh kelas di SMPN 35.

Dari total 30 kelas, hingga Rabu malam (30/4), baru 20 kelas yang berhasil didata. Sisanya masih dipantau melalui wali kelas untuk memastikan kondisi siswa.

“Mudah-mudahan tidak ada (yang mengalami keracunan makanan MBG). Dari rumah sakit tidak ada laporan,” tambahnya.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |