Puasa Tanpa Drama! Cara Melatih Anak Berpuasa Pertama Kali dengan Mudah

1 week ago 26

Nimas Taurina

Nimas Taurina

Jumat, Februari 28, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Puasa Tanpa Drama! Cara Melatih Anak Berpuasa Pertama Kali dengan Mudah
Ilustrasi - Melatih anak untuk berpuasa pertama kali. (Dok. Google Image).

PEWARTA.CO.ID - Puasa ramadan merupakan momen yang sangat dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bentuk ibadah, puasa juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesabaran, kedisiplinan, dan keikhlasan.

Bagi orangtua, momen ini menjadi kesempatan emas untuk mengenalkan dan melatih anak-anak mereka dalam menjalankan ibadah puasa sejak dini. Namun, tantangan sering kali muncul ketika anak merasa kesulitan menahan lapar atau belum sepenuhnya memahami makna puasa.

Meskipun melatih anak berpuasa bisa menjadi tantangan, hal ini tidak perlu menjadi beban bagi orangtua. Dengan pendekatan yang tepat, puasa pertama bagi anak bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh makna.

Alih-alih memaksa, orangtua bisa menerapkan metode yang bertahap dan memberikan dorongan positif agar anak merasa termotivasi menjalankan ibadah ini dengan penuh semangat dan tanpa tekanan.

1. Memberikan pemahaman tentang puasa

Sebelum anak mulai berpuasa, penting bagi orangtua untuk memberikan pemahaman mengenai makna dan tujuan puasa. Jelaskan bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran, meningkatkan ketakwaan, dan membantu merasakan empati terhadap orang yang kurang beruntung.

Gunakan bahasa yang sederhana dan cerita menarik agar anak lebih mudah memahami konsep puasa. Orangtua bisa menggunakan kisah para nabi atau menceritakan pengalaman berpuasa mereka sendiri saat kecil untuk membuat anak semakin termotivasi.

2. Mulai dengan puasa bertahap

Tidak perlu langsung meminta anak untuk berpuasa sehari penuh. Sebagai langkah awal, ajak anak untuk mencoba berpuasa setengah hari, misalnya dari sahur hingga waktu Dzuhur atau Ashar. Setelah beberapa hari atau minggu, jika anak sudah merasa terbiasa, durasi puasanya bisa diperpanjang secara bertahap hingga mencapai waktu berbuka.

Pendekatan bertahap ini akan membantu anak memahami batasan fisiknya dan membangun kepercayaan diri dalam menjalankan ibadah puasa. Selain itu, puasa bertahap juga dapat mencegah anak merasa terpaksa atau terbebani.

3. Menyiapkan sahur yang bergizi dan menyenangkan

Sahur adalah bagian penting dari puasa karena memberikan energi untuk menjalani hari. Pastikan menu sahur anak terdiri dari makanan bergizi yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, dan cukup cairan agar mereka tetap bertenaga.

Selain itu, buat suasana sahur menyenangkan dengan membangunkan anak dengan cara yang lembut dan tidak memaksanya makan dalam keadaan mengantuk. Bisa dengan memasak makanan favoritnya atau membuat hidangan sahur yang menarik agar anak lebih semangat.

4. Memberikan aktivitas yang menyenangkan

Anak-anak cenderung lebih cepat merasa bosan dan lapar jika tidak ada kegiatan yang menarik. Oleh karena itu, sediakan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat selama mereka berpuasa, seperti membaca buku cerita islami, menggambar, bermain permainan edukatif, atau menonton kisah-kisah nabi.

Hindari aktivitas yang terlalu menguras energi seperti bermain di luar ruangan pada siang hari. Sebaliknya, ajak anak untuk melakukan kegiatan ringan yang tetap dapat membuat mereka merasa nyaman dan tidak terlalu fokus pada rasa lapar.

5. Memberikan apresiasi dan pujian

Setiap usaha anak dalam menjalankan puasa patut diapresiasi, sekecil apa pun pencapaiannya. Misalnya, jika anak berhasil berpuasa hingga Dzuhur, berikan pujian seperti, "Hebat! Kamu sudah berhasil menahan lapar dan haus sampai siang, besok kita coba lagi ya."

Bisa juga memberikan hadiah kecil yang mendidik, seperti buku cerita islami atau stiker bintang pada kalender puasa mereka. Namun, hindari memberikan hadiah berlebihan agar anak tidak berpuasa hanya karena hadiah semata, tetapi lebih karena kesadaran ibadah.

6. Menjadi contoh yang baik

Anak cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orangtua. Oleh karena itu, tunjukkan sikap yang positif selama menjalankan puasa. Jangan mengeluh tentang lapar atau haus di depan anak, tetapi tunjukkan semangat dan kebahagiaan dalam menjalankan ibadah ini.

Selain itu, ajak anak untuk ikut serta dalam kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah, membaca al quran, atau berbagi dengan sesama. Dengan melihat contoh nyata, anak akan lebih termotivasi untuk menjalankan puasa dengan ikhlas.

7. Mengajarkan doa dan niat puasa

Mengajarkan anak doa dan niat puasa sejak dini akan membantu mereka memahami pentingnya ibadah ini secara spiritual. Ajarkan niat puasa ramadan dengan perlahan dan ajak anak mengulanginya setiap malam sebelum tidur.

Selain itu, ajarkan juga doa berbuka puasa agar mereka semakin terbiasa dengan ibadah ini. Dengan memahami doa-doa yang dibaca, anak akan lebih memahami makna puasa secara lebih mendalam.

8. Memberikan pemahaman tentang kesabaran

Puasa bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga melatih kesabaran. Ajarkan anak untuk mengendalikan emosi dan berbicara dengan lembut ketika mereka merasa lelah atau lapar.

Bantu mereka memahami bahwa puasa adalah latihan kesabaran yang akan memberikan pahala besar dari Allah SWT. Jika anak mulai mengeluh, alihkan perhatiannya dengan mengingatkan mereka pada manfaat dan keutamaan puasa.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |