Redaksi Pewarta.co.id
Jumat, Juli 25, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi - Saham GoPro melejit drastis menggebrak bursa Wall Street. (Dok. Petapixel). |
PEWARTA.CO.ID — Saham GoPro melonjak drastis dalam dua hari terakhir, menyusul gelombang baru saham meme yang kembali menggebrak bursa Wall Street. Aksi pembelian besar-besaran dari para trader ritel membuat harga saham perusahaan kamera aksi ini naik signifikan hingga mencetak keuntungan tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut laporan Associated Press, saham GoPro naik 41 persen pada Selasa dan kembali naik 12,4 persen pada Rabu, ditutup di harga $1,54 per lembar—angka tertinggi sejak Maret 2025. Lompatan ini membuat GoPro menonjol di antara saham-saham lain yang tergolong "meme", seperti Krispy Kreme dan Beyond Meat.
GoPro sebenarnya telah melewati masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Kinerja keuangan yang menurun membuat perusahaan terakhir kali membukukan laba tahunan pada 2022.
Meski kenaikan harga tampak menjanjikan, para analis memperingatkan adanya potensi risiko besar. Steve Sosnick, Kepala Strategi di Interactive Brokers, mengingatkan bahwa euforia ini tak didukung oleh kondisi fundamental.
"Orang-orang menyadari bahwa tidak ada alasan mendasar di balik terjadinya reli ini. Reli ini hanya terjadi di persimpangan media sosial dan pasar saham," ungkap Sosnick kepada Reuters.
Sementara itu, analis pasar dari Capital.com, Daniela Sabin Hathorn, menambahkan bahwa lonjakan yang tidak stabil ini bisa membawa dampak negatif bagi investor yang tak siap menghadapi fluktuasi besar.
"Lonjakan harga ini seringkali tidak sejalan dengan fundamental perusahaan dan dapat berbalik arah secara drastis. Para trader yang mengejar momentum tanpa strategi keluar dapat terjebak dalam kerugian yang menyakitkan," tegas Hathorn.
Fenomena saham meme mencuat sejak tahun 2021 saat komunitas Reddit r/wallstreetbets berhasil mengguncang pasar melalui manuver di saham GameStop. Saham GameStop yang awalnya hanya di bawah $5 melesat menjadi lebih dari $120 hanya dalam sebulan. Hingga kini, pergerakan serupa masih muncul secara berkala, memengaruhi saham lain seperti Chewy, BlackBerry, dan Bed Bath & Beyond.
Saham meme biasanya dipicu oleh aksi short squeeze, di mana para investor yang meminjam saham untuk dijual kembali (short seller) terpaksa membeli kembali dengan harga lebih tinggi, memicu lonjakan lebih lanjut.
Terlepas dari gejolak pasar, GoPro memperoleh angin segar dari sisi hukum. Awal Juli 2025, seorang hakim dari Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat menyatakan bahwa Insta360 melanggar hukum federal karena menjual produk yang menyalahi hak kekayaan intelektual GoPro. Kemenangan hukum ini bisa menjadi faktor pendorong tambahan atas lonjakan saham perusahaan.