Evakuasi WNI di Iran, Pemerintah Tempuh Jalur Darat di Tengah Krisis Memanas!

2 months ago 67

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Jumat, Juni 20, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Evakuasi WNI di Iran, Pemerintah Tempuh Jalur Darat di Tengah Krisis Memanas!
Situasi Iran memanas, evakuasi WNI dipercepat. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan langkah cepat untuk mengevakuasi ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran, seiring meningkatnya tensi konflik antara Israel dan Iran. Karena kondisi keamanan yang terus memburuk, opsi jalur darat menjadi satu-satunya cara evakuasi yang tersedia.

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa opsi penerbangan untuk evakuasi dari Iran tidak bisa digunakan. Wilayah udara negara tersebut ditutup bagi penerbangan asing karena situasi keamanan yang genting.

“Pesawat tidak bisa ke sana. Satu-satunya jalur darat,” kata Sugiono saat menghadiri forum diplomasi di St. Petersburg, Rusia, dikutip dari Inca Berita.

Data terkini menunjukkan bahwa terdapat sekitar 380 WNI yang saat ini berada di Iran, mayoritas tinggal di ibu kota Teheran. Pemerintah pun telah mulai memetakan rute darat yang aman sebagai jalur evakuasi utama.

KBRI Teheran naikkan status ke siaga 1

Langkah cepat dilakukan Kementerian Luar Negeri dengan menaikkan status kesiapsiagaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran menjadi Siaga 1.

Peningkatan status ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dan mempercepat proses evakuasi jika situasi makin memburuk.

KBRI Teheran kini tengah melakukan asesmen mendalam terkait rencana evakuasi dan berbagai protokol darurat. Kesiapan diplomatik ini penting untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan cepat, tertib, dan aman.

Untuk mendukung kelancaran evakuasi lewat jalur darat, pemerintah juga menjalin komunikasi intensif dengan negara-negara tetangga Iran. Langkah ini bertujuan membuka akses perbatasan agar WNI dapat keluar dari wilayah konflik dengan lebih mudah.

“Kami telah menjalin komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran untuk meminta kemudahan bagi warga negara Indonesia agar dapat melintasi perbatasan jika evakuasi harus dilakukan, mengingat situasi yang semakin memburuk,” jelas Sugiono.

Negara-negara yang diajak berkoordinasi diduga merupakan kawasan yang memiliki akses darat langsung ke Iran, seperti Turki, Irak, dan Armenia, meski belum ada pernyataan resmi terkait negara mana saja yang telah menyatakan kesediaannya.

Komunikasi yang konsisten antara KBRI dan para WNI di Iran juga menjadi prioritas pemerintah. WNI diimbau untuk terus mengikuti informasi resmi dan menjaga kontak dengan pihak kedutaan guna memastikan mereka dapat segera diberangkatkan bila situasi menuntut evakuasi mendadak.

Saluran komunikasi seperti WhatsApp, email, dan grup informasi telah difungsikan sebagai pusat koordinasi informasi dan instruksi evakuasi.

Lonjakan serangan militer dan eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran memicu ketidakstabilan di wilayah tersebut. Konflik tidak hanya menyasar sasaran militer, namun juga mulai berdampak pada area-area sipil, sehingga pemerintah menilai keselamatan WNI semakin terancam.

Melihat perkembangan yang semakin tidak kondusif, evakuasi menjadi langkah wajib dan mendesak.

Pemerintah memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selalu mengedepankan keselamatan dan perlindungan terhadap WNI. Situasi geopolitik yang memanas membuat strategi evakuasi harus disiapkan secara fleksibel dan cepat tanggap.

Pemerintah Indonesia, melalui Kemlu dan KBRI Teheran, terus memantau kondisi terkini dan siap mengevakuasi seluruh WNI kapan pun situasi darurat terjadi. Dalam kondisi genting seperti ini, keselamatan menjadi harga yang tak bisa ditawar.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |